2 Rekomendasi Sate Kambing Legend di Purbalingga: Daging Empuk, Cita Rasa Khas, dan Bikin Nagih!

Ilustrasi Sate Kambing
Sumber :
  • Freepik

Viva, Banyumas – Kalau kamu sedang berkunjung ke Purbalingga dan ngaku pecinta kuliner, khususnya sate kambing Purbalingga, dua nama ini wajib banget masuk daftar kunjungan kamu.

Festival Balon Udara UMP Digelar, Bupati Sadewo Berharap Event Besar Ada Terus di Kabupaten Banyumas

Selain legend, cita rasa yang ditawarkan nggak kaleng-kaleng—daging empuk, bumbu nendang, dan pelayanan khas yang bikin pelanggan loyal balik lagi.

Berikut dua rekomendasi 2 rekomendasi sate kambing legendaris di Purbalingga yang harus kamu coba:

Vanbelt Motor Beat Cepat Rusak? Simak Harga Terbaru dan Kapan Waktu Tepat Ganti Agar Motor Tetap Ngebut!

1. Sate Domba Rasa

Warung yang satu ini dikenal sebagai salah satu tempat makan sate kambing legend di Purbalingga.

Motor Kawasaki 48 Silinder Tinker Toy, Si ‘Monster’ 4200 cc yang Pernah Dijual Miliaran, Bagaimana Ceritanya?

Sate Domba Rasa berada di Jalan Banjaran Sari Kembaran Kulon, Gemuruh, Kecamatan Padamara, dekat perbatasan Banyumas, dan telah beroperasi sejak tahun 1994.

Keistimewaannya terletak pada tekstur daging kambing yang super empuk tanpa campuran lemak sapi.

Dalam sehari, warung ini bisa mengolah hingga 5 ekor kambing muda, yang disembelih secara bertahap agar daging tetap segar.

Menariknya, penyajian sate masih mempertahankan gaya klasik: disajikan di atas piring, bukan hotplate.

Bagi pelanggan yang tidak ingin lemak, tersedia pilihan sate murni daging kambing. Tak heran, setiap jam makan siang apalagi hari Minggu, pengunjung harus rela antre demi menikmati sajian khas ini.

2. Sate Pak Yani

Kalau tanya warga lokal atau bahkan pejabat soal sate kambing enak di Purbalingga, nama Sate Pak Yani pasti disebut.

Dirintis oleh Mahyan (Pak Yani) sejak 1995, warung pertama berdiri di Desa Bojong, Kecamatan Mrebet, dan kini sudah punya banyak cabang, termasuk di Purwokerto.

Saat disajikan, sate Pak Yani dikenal karena potongannya yang besar dan dagingnya yang empuk. Disajikan di atas plat panas yang mengepul, dan aromanya membuat orang lapar segera.

Menu andalannya tak cuma sate, tapi juga tongseng, gulai, dan sop kambing. Kuncinya? Pakai kambing Kejobong khas Purbalingga, yang katanya lebih empuk karena diberi pakan daun singkong oleh para peternaknya.

Sate di Purbalingga bukan sekadar makanan, tapi juga cerita soal tradisi, kualitas, dan rasa yang diwariskan puluhan tahun.

Mau yang disajikan di piring biasa atau hotplate mengepul, keduanya punya satu kesamaan: bikin nagih.

Jadi, kalau lagi lewat Purbalingga, jangan cuma lewat—cari sate, nikmati, dan buktikan sendiri kelezatannya!