Hoaks Terbongkar: Ornella FIFA Tegaskan Tak Pernah Komentari Erick Thohir Soal Rangkap Jabatan
- instagram @erickthohir
Ornella Bellia dari FIFA menegaskan pernyataan soal rangkap jabatan Erick Thohir adalah hoaks. Erick sendiri sudah mengantongi surat resmi FIFA yang memastikan posisinya sah
Viva, Banyumas - Isu rangkap jabatan yang melibatkan Erick Thohir sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) sekaligus Ketua Umum PSSI kembali memanas setelah muncul pernyataan palsu yang dikaitkan dengan Direktur Hubungan dan Pengembangan Sepak Bola FIFA, Ornella Desiree Bellia.
Dalam unggahan resmi di akun Instagram pribadinya, Kamis (25/9/2025), Ornella membantah keras tuduhan tersebut. Ia menegaskan bahwa pernyataan yang beredar di media sosial adalah hoaks.
“Beredarnya foto yang dengan keliru diatribusikan kepada saya telah menjadi perhatian saya. Pernyataan mengenai posisi Menteri Pemuda dan Olahraga dan Presiden PSSI, Tuan Erick Thohir, tidak pernah keluar dari saya,” tulis Ornella.
Lebih lanjut, ia menambahkan: “Saya ingin menjelaskan bahwa sudah jelas saya tidak pernah membuat pernyataan seperti itu baik secara profesional maupun pribadi. Foto yang beredar sepenuhnya palsu dan hoaks.”
Hoaks tersebut sempat memicu perdebatan di ruang publik. Sejumlah narasi seolah-olah menyebut bahwa FIFA belum memberikan kepastian terkait rangkap jabatan Erick Thohir. Bahkan, ucapan selamat dari Presiden FIFA Gianni Infantino dikabarkan bukanlah bentuk persetujuan resmi.
Namun, hal itu ditepis langsung oleh Erick Thohir. Ia menyatakan telah menerima surat resmi dari FIFA yang menegaskan rangkap jabatan Menpora dan Ketua Umum PSSI tidak bertentangan dengan regulasi maupun statuta FIFA.
“Posisi saya sudah jelas dan tidak menyalahi aturan FIFA. Saya akan terus menjalankan amanah sebagai Ketua Umum PSSI hingga masa jabatan berakhir pada 2027,” ujar Erick.
Kasus ini menjadi contoh bagaimana disinformasi dapat memengaruhi opini publik, khususnya terkait dunia olahraga yang menjadi sorotan masyarakat luas.
Klarifikasi langsung dari Ornella membuktikan bahwa publik perlu lebih berhati-hati dalam menerima informasi, terutama dari sumber yang tidak jelas kredibilitasnya.
Selain itu, hoaks ini juga menggarisbawahi pentingnya komunikasi resmi antar lembaga, baik nasional maupun internasional, agar tidak ada ruang bagi pihak-pihak yang ingin memanfaatkan situasi dengan menyebarkan informasi keliru
