Deadline Mepet! FAM Belum Ajukan Banding ke FIFA, Akankah Malaysia Akui Kesalahan
- Instagram @malaysia_nt
FAM belum juga mengajukan banding atas hukuman FIFA terkait skandal naturalisasi ilegal tujuh pemain. Tenggat waktu habis malam ini, nasib Malaysia kini di ujung keputusan
Viva, Banyumas - Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) berada di ujung waktu untuk menentukan nasibnya. Senin malam, 6 Oktober 2025, menjadi tenggat terakhir bagi FAM untuk mengajukan banding kepada FIFA terkait sanksi berat atas kasus pemalsuan dokumen tujuh pemain naturalisasi.
Berdasarkan peraturan FIFA, FAM memiliki waktu 10 hari sejak putusan diumumkan pada 26 September 2025 untuk mengajukan banding resmi. Dengan demikian, batas waktu berakhir pada pukul 21.00 WIB malam ini.
Namun hingga kini, belum ada tanda-tanda FAM melayangkan banding. Kasus ini bermula dari temuan FIFA yang menyatakan FAM bersalah karena menggunakan dokumen palsu untuk tujuh pemain naturalisasi, yaitu Gabriel Arrocha, Facundo Garces, Rodrigo Holgado, Imanol Machuca, Joao Figueiredo, Jon Irazabal, dan Hector Hevel.
Mereka disebut tidak memenuhi syarat naturalisasi sesuai regulasi FIFA. Sebagai konsekuensi, FIFA menjatuhkan denda sebesar CHF 350.000 (sekitar Rp7,3 miliar) kepada FAM. Sementara, masing-masing pemain dijatuhi denda CHF 2.000 (sekitar Rp41 juta) dan larangan beraktivitas di sepak bola selama 12 bulan sejak keputusan diumumkan. Dalam pernyataan resmi pada 1 Oktober 2025, FAM mengaku belum bisa mengajukan banding karena masih menunggu dokumen lengkap putusan dari FIFA.
“FAM masih menunggu putusan penuh FIFA. Proses banding baru akan dimulai setelah dokumen lengkap diterima,” tulis FAM melalui laman resminya, fam.org.my. Namun publik Malaysia mulai meragukan langkah federasi.
Banyak yang menilai FAM terkesan pasif dan takut mengakui kesalahan setelah bukti pemalsuan dokumen pemain terbongkar. Beberapa komentar di media sosial bahkan menyebut FAM “menunggu waktu untuk malu di depan dunia.”
FAM kini berada dalam posisi sulit: melawan FIFA melalui banding, atau menerima sanksi memalukan yang telah mengguncang reputasi sepak bola Malaysia. Jika banding tidak diajukan sebelum tenggat berakhir, keputusan FIFA akan bersifat final dan mengikat.
Sementara itu, AFC (Konfederasi Sepak Bola Asia) menyatakan akan menunggu hasil akhir keputusan FIFA sebelum menentukan langkah lanjutan terhadap Malaysia di tingkat konfederasi.
Dengan waktu yang tersisa hanya beberapa jam, publik menantikan apakah FAM akan menunjukkan keberanian untuk melawan atau memilih diam demi menghindari aib yang lebih besar.
Apapun keputusannya, malam ini akan menjadi momen penentu sejarah sepak bola Malaysia—antara menegakkan integritas atau membiarkan reputasi hancur akibat skandal naturalisasi bodong