Mau Mesin Motor Lebih Bertenaga? Ini Cara Hitung Kompresi Motor yang Wajib Kamu Coba!

 

Viva Banyumas - Mungkin Kamu bertanya-tanya kenapa motor terasa loyo atau malah terlalu panas? Bisa jadi masalahnya ada pada rasio kompresi mesin! Nah, di artikel ini kita bakal kupas tuntas cara hitung kompresi motor dengan cara paling mudah sedunia.

Buat kamu yang ingin tahu seberapa sehat mesin motormu, atau sedang utak-atik bore up. Pengetahuan soal cara hitung kompresi motor ini wajib banget kamu pahami.

Apa Itu Rasio Kompresi Motor?

Sebelum masuk ke rumus, kamu perlu tahu dulu apa yang dimaksud dengan rasio kompresi. Rasio ini menunjukkan perbandingan antara volume total ruang bakar (saat piston berada di titik bawah) dan volume sisa di ruang bakar (saat piston di titik atas).

Semakin tinggi rasio kompresi, makin besar tenaga yang dihasilkan. Tapi hati-hati, terlalu tinggi bisa bikin mesin cepat panas dan ngelitik.

Rumus Cara Hitung Kompresi Motor

Nah, sekarang masuk ke inti pembahasan. Cara hitung kompresi motor bisa dilakukan dengan rumus sederhana: (Volume ruang silinder + volume ruang bakar) ÷ volume ruang bakar. Misalnya, motor kamu punya volume silinder 150cc dan volume ruang bakar 15cc. Maka, kompresinya: (150 + 15) ÷ 15 = 11.

Jadi rasio kompresinya adalah 11:1. Kamu bisa ukur volume ruang bakar pakai cairan ukur dan buret agar hasilnya akurat.

Kapan Kompresi Perlu Diatur Ulang?

Kalau kamu ganti piston, stroke, atau bore up mesin, kompresi motor juga bisa berubah. Rasio kompresi yang ideal untuk harian biasanya di kisaran 9:1 sampai 11:1. Tapi buat motor balap, bisa sampai 13:1 bahkan lebih. Jadi penting banget tahu cara hitung kompresi motor biar mesin tetap aman.

Memahami cara hitung kompresi motor bukan cuma buat mekanik, tapi juga buat kamu yang peduli dengan performa tunggangan. Yuk mulai perhatikan rasio kompresi sebelum mesinmu protes!