30 Ribu Artefak Indonesia Siap Pulang Setelah Kesepakatan Prabowo dan Raja Willem
VIVA, Banyumas – Kunjungan kerja Presiden Prabowo Subianto ke Belanda berbuah kesepakatan penting.
Dalam pertemuan bersejarah dengan Raja Willem-Alexander dan Ratu Máxima di Istana Huis ten Bosch, Belanda menyetujui pengembalian 30 ribu artefak, fosil, dan dokumen bersejarah milik Indonesia.
Melansir dari tvonenews, Kesepakatan pengembalian ini menjadi sorotan utama lawatan Presiden Prabowo ke Belanda. Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya menegaskan, pertemuan resmi pada Jumat (26/9) itu menandai babak baru hubungan kedua negara.
“Raja Belanda dan Ratu Máxima menerima langsung Bapak Presiden. Ini sangat baik untuk memperkuat kerja sama Indonesia–Belanda,” ujar Teddy di Amsterdam.
Menurut Teddy, 30 ribu artefak, fosil, dan dokumen budaya yang selama ini tersimpan di Belanda akan segera dipulangkan.
Proses pemulangan akan ditindaklanjuti pemerintah kedua negara, dengan koordinasi cepat. “Besok, Menteri Kebudayaan Fadli Zon akan mendatangi Museum Leiden untuk mengurus teknis pengembalian,” tambahnya.
Teddy menjelaskan bahwa wacana pengembalian sudah lama dibicarakan, namun kesepakatan final baru tercapai setelah pertemuan Presiden Prabowo dan Raja Willem. “Prosesnya mungkin akan berjalan cepat karena Raja Belanda telah menyepakatinya,” tegasnya.
Sebelum kembali ke Tanah Air, Presiden Prabowo mendapat prosesi militer penuh kehormatan di Bandar Udara Internasional Schiphol, menandai akhir kunjungan bersejarah ini.
Pasukan kehormatan berdiri di sepanjang karpet merah saat pesawat Garuda Indonesia-1 lepas landas membawa Kepala Negara pulang ke Indonesia.
Kesepakatan pemulangan 30 ribu artefak ini menjadi simbol pemulihan sejarah dan penghormatan terhadap warisan budaya Indonesia. Lawatan Presiden Prabowo bukan hanya diplomasi, tetapi langkah nyata mengembalikan jati diri bangsa.
Saat artefak-artefak itu pulang, sejarah Indonesia kembali ke rumahnya sendiri.