Jangan Ekspor Dulu! Gubernur Jateng Ahmad Luthfi Ingatkan BUMD Penuhi Kebutuhan Warga Lokal

Gubernur Luthfi beri arahan soal distribusi pangan
Sumber :
  • Pemprov Jateng

Gubernur Jateng Ahmad Luthfi instruksikan BUMD fokus pada pemenuhan pangan lokal. Distribusi merata jadi prioritas sebelum menjual ke luar daerah demi swasembada dan kesejahteraan rakyat

Temui Eks Buruh Sritex, Gubernur Jateng Janji Bongkar Masalah Pesangon yang Mandek 7 Bulan

Viva, Banyumas - Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, menegaskan arah kebijakan baru bagi seluruh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di wilayahnya. Dalam rapat Collaborative Funding dan Program Kegiatan Berbasis Hasil yang digelar di Semarang, Rabu (24/9/2025), ia mengingatkan agar BUMD tidak hanya fokus pada keuntungan jangka pendek, tetapi lebih mengutamakan kesejahteraan masyarakat Jawa Tengah.

Salah satu poin penting yang ia tekankan adalah prioritas pemenuhan kebutuhan pangan dalam daerah. Luthfi menegaskan, bahan pokok seperti cabai, beras, hingga komoditas penting lainnya harus terlebih dahulu didistribusikan secara merata untuk warga Jawa Tengah sebelum dijual ke luar daerah.

GIIAS Semarang 2025: Tiket Murah, Shuttle Gratis, hingga Insentif Pajak, Apa Lagi yang Ditawarkan?

“Jangan buru-buru jual ke daerah lain kalau daerah kita masih kurang. Jadi distribusinya harus merata. Termasuk bahan-bahan pokok yang lain,” ujarnya dalam rapat dengan BUMD di Semarang pada 24 September 2025.

Arahan tersebut ditujukan langsung kepada PT Jateng Agro Berdikari (JTAB), salah satu BUMD yang bersentuhan erat dengan komoditas pangan.

GIIAS Semarang 2025 Hadir, Ahmad Luthfi Ungkap Strategi Jateng Jadi Pusat Industri Otomotif Indonesia

Menurut Luthfi, JTAB harus mampu menyusun program berbasis hasil dengan orientasi utama untuk masyarakat, bukan sekadar aktivitas bisnis spekulatif. Selain JTAB, dinas terkait seperti Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Pertanian dan Perkebunan, serta Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan juga diminta berkolaborasi mendukung program ini.

Dengan sinergi yang baik, diharapkan Jawa Tengah dapat mencapai swasembada pangan yang ditargetkan mulai 2026. Luthfi menegaskan, konsep swasembada pangan tidak hanya soal kuantitas produksi, tetapi juga pemerataan distribusi.

Sering kali, hasil panen melimpah di satu daerah, sementara daerah lain mengalami kekurangan. Ketimpangan inilah yang ingin diatasi dengan penguatan peran BUMD sebagai penghubung antara produsen dan konsumen.

Orientasi hasil ini, menurut Gubernur, tidak hanya akan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), tetapi juga menciptakan stabilitas harga pangan di pasar lokal. Dengan pasokan yang terjamin, harga kebutuhan pokok dapat lebih terkendali, sehingga tidak memberatkan masyarakat.

“BUMD harus fokus mendukung PAD dan masyarakat. Jangan cuma spekulan, harus jelas orientasinya. Penuhi dulu kebutuhan Jawa Tengah, baru ekspansi ke luar,” tegasnya.

Langkah ini sejalan dengan visi Pemprov Jateng untuk menjadikan sektor pangan sebagai pondasi utama pembangunan ekonomi. Kesejahteraan petani, distribusi yang adil, dan ketersediaan pangan untuk seluruh lapisan masyarakat menjadi prioritas yang terus didorong.

Dengan strategi ini, Jawa Tengah optimis bisa menjadi salah satu provinsi yang mandiri dalam pangan sekaligus memperkuat ketahanan ekonomi daerah di masa depan