Terkuak! Rahasia 9 Istri Bung Karno, Dari Cinta Sejati hingga Perceraian Pahit

Bung Karno tercatat memiliki sembilan istri dengan kisah beragam. Dari pengorbanan Inggit Ganarsih, kesetiaan Fatmawati, hingga kisah pahit perceraian yang mewarnai hidupnya

Viva, Banyumas - Presiden pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno atau Bung Karno, dikenal sebagai tokoh kharismatik yang penuh daya tarik, tidak hanya dalam kancah politik, tetapi juga dalam kehidupan pribadinya. Sejarah mencatat, Bung Karno memiliki sembilan istri yang kisah cintanya berliku, penuh dinamika, serta sarat makna.

Dari cinta tulus, pengorbanan, hingga perceraian, kisah ini menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari perjalanan hidup Sang Proklamator. Dilansir dari berbagai Sumber Tiktok dan Youtube, Istri pertama Bung Karno adalah Siti Oetari Tjokroaminoto, putri tokoh Sarekat Islam.

Pernikahan ini berlangsung singkat, lebih mirip hubungan kakak-adik dibanding suami-istri. Tak lama setelah menempuh studi di Bandung, Soekarno menceraikan Oetari. Kehidupan asmara Bung Karno kemudian berlabuh pada Inggit Ganarsih, sosok yang kerap disebut sebagai cinta sejati Soekarno.

Ia mendampingi dalam masa-masa sulit, bahkan menjual harta demi perjuangan. Namun, pernikahan panjang itu kandas pada 1943 karena Inggit menolak dimadu. Dari Inggit, Bung Karno berpindah hati kepada Fatmawati, wanita muda asal Bengkulu yang kemudian menjahit Sang Saka Merah Putih.

Dari rahim Fatmawati lahirlah lima anak, termasuk Megawati Soekarnoputri. Namun, pernikahan ini pun terguncang ketika Bung Karno menikah lagi dengan Hartini, seorang janda beranak lima. Nama-nama lain pun mewarnai perjalanan cinta Bung Karno.

Kartini Manoppo, seorang pramugari yang memikat Bung Karno lewat sebuah lukisan; Haryati, penari istana yang hanya tiga tahun bertahan hingga Ratna Sari Dewi, wanita Jepang yang sempat menjadi sorotan dunia.

Dari Ratna Sari Dewi, Bung Karno dikaruniai putri Kartika Sari Dewi Soekarno. Kisah asmara Bung Karno juga melibatkan Yurike Sanger, gadis belia yang dinikahi saat masih SMA. Pernikahan mereka singkat karena kondisi politik yang memaksa perceraian.

Terakhir, Bung Karno menikahi Heldy Djafar, wanita asal Kutai yang kala itu baru berusia 18 tahun. Pernikahan mereka pun hanya bertahan beberapa tahun.

Dari sembilan pernikahan tersebut, hanya sedikit yang bertahan lama. Ada kisah penuh kesetiaan, ada pula yang berakhir pahit. Namun, satu hal yang jelas: setiap istri Bung Karno memiliki peran, cerita, dan pesonanya sendiri.

Kisah cinta Bung Karno bukan sekadar romansa pribadi, melainkan cerminan kompleksitas seorang tokoh besar yang kehidupannya tak pernah lepas dari sorotan publik. Hingga kini, perjalanan asmara Bung Karno tetap menjadi salah satu bagian menarik dalam sejarah bangsa Indonesia