Survivor Memancing Terhenti Tragis, Abdul Kadir Ditemukan Meninggal di Waduk Penjalin Brebes

Evakuasi korban di Waduk Penjalin Brebes
Sumber :
  • instagram @kantorsar_cilacap

Abdul Kadir (62) tenggelam saat memancing di Waduk Penjalin Brebes. Tim SAR gabungan menemukan jenazahnya pada hari kedua pencarian, operasi resmi ditutup

Gebrak Meja di Brebes: PBJ Klarifikasi, Bukan Arogansi tapi Semangat Jelaskan Tender

Viva, Banyumas – Tragedi memilukan terjadi di Waduk Penjalin, Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes. Abdul Kadir Usman, warga Perumahan Shapire Pabuaran, Purwokerto Utara, yang berusia 62 tahun, dilaporkan tenggelam saat memancing bersama teman-temannya pada Minggu, 14 September 2025, sekitar pukul 22.30 WIB.

Menurut keterangan saksi, Abdul Kadir dan teman-temannya sedang melakukan kegiatan memancing dengan menggunakan alat survivor. Namun, sekitar pukul 23.00 WIB, Abdul Kadir tidak muncul ke permukaan.

Damkar Banyumas Evakuasi 3 Orang Purwokerto Tewas dengan Titik Lokasi yang Berbeda

Temannya segera melaporkan kejadian ini kepada warga sekitar, yang kemudian diteruskan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyumas dan Kantor SAR Cilacap. Menindaklanjuti laporan tersebut, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Cilacap, M. Abdullah, menjelaskan bahwa tim SAR gabungan langsung diberangkatkan pada malam itu juga.

Dikutip dari Instagram Kantor Sar Cilacap, Unit Siaga SAR Banyumas turut bergabung dalam pencarian. Tim tiba di lokasi sekitar pukul 01.00 WIB dan langsung melakukan operasi penyelaman untuk mencari korban. Upaya pencarian pada malam pertama dilakukan hingga pukul 04.30 WIB namun belum membuahkan hasil, sehingga pencarian dihentikan sementara.

Kendaraan Ringsek! Kecelakaan Mobil Vs Truk di Gardu, Kutamendala Brebes

Tim SAR memutuskan untuk melanjutkan pencarian keesokan harinya dengan kondisi cuaca yang lebih aman dan visibilitas lebih baik. Pada hari kedua pencarian, Senin, 15 September 2025, pukul 09.20 WIB, tim SAR berhasil menemukan Abdul Kadir dalam keadaan meninggal dunia di sekitar lokasi kejadian.

Jenazah korban langsung dievakuasi dan dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan serta dimakamkan sesuai dengan protokol dan adat setempat. Operasi SAR resmi ditutup setelah korban ditemukan, dan semua unsur yang terlibat dikembalikan ke satuannya masing-masing.

Peristiwa ini menekankan pentingnya kewaspadaan saat melakukan kegiatan di perairan, khususnya bagi warga lansia. Tim SAR dan BPBD juga menghimbau agar setiap kegiatan memancing atau rekreasi air dilakukan dengan pendampingan dan perlengkapan keselamatan yang memadai, termasuk penggunaan life jacket dan pengawasan dari pihak yang berpengalaman.

Tragedi Abdul Kadir di Waduk Penjalin menjadi pengingat bagi masyarakat bahwa keselamatan saat beraktivitas di perairan harus menjadi prioritas. Dukungan dan koordinasi tim SAR gabungan membuktikan pentingnya kesiapsiagaan dalam menangani insiden darurat, sehingga operasi pencarian bisa berjalan cepat dan tertib