Jane Bule Jerman Bongkar Kehidupan Mewah Pejabat di Kemang Setiap Hari Lewat Rumah Ferdy Sambo: Bukan Hal Biasa

Jane soroti rumah mewah pejabat di Kemang
Sumber :
  • instagram @janejalanjalan

Jane, bule asal Jerman, heran dengan rumah mewah pejabat di Kemang. Menurutnya, gaya hidup pejabat di Indonesia bak raja, kontras dengan rakyat kecil yang hidup sederhana

Ustadz Wijayanto Bongkar Rahasia Sumpah dalam Al Quran di Magelang

Viva, Banyumas - Sebuah video yang diunggah akun Instagram @janejalanjalan menjadi sorotan warganet. Seorang wanita bule asal Jerman bernama Jane, yang sudah lima tahun tinggal di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, membagikan pandangannya mengenai gaya hidup para pejabat Indonesia.

Dalam video tersebut, Jane menyebut banyak rumah megah milik pejabat kepolisian dan pemerintahan yang berdiri di Kemang. Menurutnya, fenomena ini sangat berbeda dengan kondisi di negaranya, Jerman, di mana pejabat tidak hidup bak raja.

Prasetyo Hadi Bongkar Alasan Sebenarnya Presiden Prabowo Copot Budi Gunawan Bukan Karena Demo Ricuh

“Hai, aku tinggal di Kemang, Jakarta Selatan. Di sini banyak sekali rumah megah dari pejabat polisi dan pemerintahan. Lima tahun aku tinggal di sini, setiap hari melewati rumah Ferdy Sambo dan melihat mobil mewah serta karya seni dari pejabat lainnya. Ini terlihat biasa, tapi sebenarnya bukan hal biasa,” ujar Jane dikutip dari akun Instagram @janejalanjalan.

Ia menegaskan bahwa kontras gaya hidup pejabat dengan kondisi masyarakat membuatnya marah. Jane menilai tidak adil jika pejabat bisa menikmati kemewahan sementara masih banyak rakyat Indonesia hidup dalam kesederhanaan, bahkan kekurangan.

Gubernur Jateng Bongkar Cara Pemprov Layani Aduan Warga 1x24 Jam Dihadapan Mahasiswa Unimus Semarang

Dalam postingan sebelumnya, Jane menggambarkan pengalamannya seperti hidup di “dua Indonesia”. Indonesia pertama adalah dunia mewah penuh pejabat, korporasi, dan gaya hidup elite. Sedangkan Indonesia kedua, katanya, penuh dengan cerita rakyat sederhana yang berjuang sehari-hari.

“Di satu sisi ada yang bisa belanja tas mewah seharga UMR setahun, tapi di sisi lain ada anak-anak sekolah jalan kaki tanpa sepatu. Ada keluarga yang hanya makan nasi dengan sambal. Perbedaan ini terlalu mencolok,” ungkapnya.

Jane juga menyinggung tragedi sosial, termasuk kasus driver ojek online yang tewas terlindas kendaraan saat aksi demonstrasi. Menurutnya, hal-hal seperti ini semakin memperlihatkan adanya ketidakadilan struktural.

Sebagai orang asing yang jatuh cinta pada keindahan Indonesia, Jane berharap masyarakat bisa menggunakan suara dan kesempatan untuk mendorong perubahan.

“Kalau kamu punya privilege, gunakanlah untuk jadi bagian dari solusi, bukan masalah,” tegasnya. Pernyataan Jane ini mendapat respons beragam.

Ada yang mendukung karena menilai kritiknya mewakili suara rakyat kecil, ada pula yang menilai komentarnya terlalu jauh sebagai WNA. Namun, terlepas dari pro dan kontra, pengakuan Jane membuka ruang diskusi lebih luas mengenai kesenjangan sosial di Indonesia