Prabowo Lantik Purbaya Yudhi Jadi Menkeu Baru, Ini Rincian Harta Kekayaan Rp39,2 M Dari Mobil Mewah Hingga Properti
- instagram @purbayayudhi
Purbaya Yudhi resmi dilantik Presiden Prabowo sebagai Menteri Keuangan menggantikan Sri Mulyani. LHKPN mencatat harta kekayaannya Rp39,21 miliar
Viva, Banyumas - Presiden Prabowo Subianto resmi melantik Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan menggantikan Sri Mulyani Indrawati, Senin (8/9/2025). Pergantian ini menjadi sorotan karena posisi Menteri Keuangan merupakan jabatan strategis yang mengatur kebijakan fiskal negara.
Selain profil akademik dan kariernya, publik juga menyoroti laporan harta kekayaan Purbaya. Berdasarkan data Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) KPK tertanggal 11 Maret 2025, total kekayaan Purbaya mencapai Rp39,21 miliar.
Aset terbesar berasal dari kepemilikan tanah dan bangunan yang nilainya mencapai Rp30,5 miliar. Dalam laporannya, Purbaya tercatat memiliki tanah dan bangunan seluas 2.152 m²/400 m² di Jakarta Selatan dengan nilai Rp13 miliar, tanah dan bangunan seluas 120 m²/100 m² senilai Rp1,5 miliar, serta tanah 1.787 m² di kawasan Jakarta Selatan dengan nilai Rp16 miliar.
Seluruh aset properti tersebut diperoleh dari hasil usaha sendiri. Selain itu, Purbaya juga tercatat memiliki kendaraan dan mesin dengan total nilai Rp3,6 miliar. Koleksi kendaraannya cukup beragam, mulai dari Mercedes Benz Sedan (2008) senilai Rp200 juta, BMW Jeep (2019) senilai Rp1,6 miliar, Toyota Alphard Minibus (2019) Rp1 miliar, hingga Peugeot 5008 (2019) Rp730 juta.
Tidak hanya mobil, Purbaya juga memiliki motor Yamaha XMAX dan Honda Vario. Dalam kategori harta bergerak lainnya, ia melaporkan nilai sebesar Rp684 juta. Sedangkan untuk surat berharga, tercatat Rp220 juta.
Dari sisi likuiditas, Purbaya memiliki kas dan setara kas senilai Rp4,2 miliar. Menariknya, dalam laporan LHKPN tersebut, ia tidak mencatatkan adanya utang. Jika dibandingkan dengan pejabat keuangan sebelumnya, Sri Mulyani, kekayaan Purbaya memang lebih kecil.
Namun, publik lebih menilai integritas, kompetensi, serta kebijakan yang akan diambilnya untuk menjaga stabilitas ekonomi nasional.
Dengan latar belakang akademis di bidang ekonomi dan pengalaman sebagai Kepala Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Purbaya diyakini mampu menghadapi tantangan fiskal yang kompleks.
Penunjukan Purbaya juga diharapkan membawa kepercayaan baru bagi investor dan pasar keuangan.
Transparansi laporan kekayaannya melalui LHKPN menjadi salah satu indikator akuntabilitas pejabat publik, sekaligus bahan evaluasi masyarakat terhadap kinerja pejabat negara.
Dengan kekayaan Rp39,21 miliar, Purbaya kini memegang tanggung jawab besar sebagai bendahara negara. Fokus utamanya adalah menjaga APBN tetap sehat, menghadapi tekanan global, dan mengawal kebijakan fiskal yang berkeadilan