Wiranto: Kalau Semua Tuntutan Dipenuhi Serentak, Pemerintah Bisa Repot
- instagram @wiranto.official
Wiranto menyebut pemerintah repot bila penuhi seluruh tuntutan 17+8 sekaligus. Presiden Prabowo dinilai tetap responsif dan akan menindaklanjuti aspirasi rakyat secara bertahap
Viva, Banyumas - Istana Kepresidenan akhirnya angkat bicara terkait gelombang aksi massa dan kampanye “17+8 Tuntutan Rakyat” yang mengemuka pasca-demonstrasi besar di Jakarta dan sejumlah daerah.
Melalui Penasihat Khusus Presiden Bidang Politik dan Keamanan, Wiranto, pemerintah menegaskan bahwa seluruh aspirasi rakyat didengar langsung oleh Presiden Prabowo Subianto. Namun, Wiranto juga menekankan bahwa tidak semua tuntutan bisa langsung dipenuhi secara bersamaan. Ia menyebut, apabila dipaksakan, pemerintah justru akan repot dalam pelaksanaannya.
“Sebagian apa yang diminta oleh para pendemo, oleh masyarakat, tentu selalu didengar oleh Presiden. Presiden sedapat mungkin mendengarkan itu, kemudian memenuhi apa yang diminta. Tentunya tidak serentak ya semua dipenuhi, kalau semua permintaan dipenuhi kan juga repot,” ujar Wiranto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (4/9/2025) kepada awak media.
Menurut Wiranto, Presiden Prabowo dikenal sebagai pemimpin yang responsif dan terbuka terhadap masukan rakyat.
Ia memastikan bahwa seluruh daftar tuntutan masyarakat yang disuarakan dalam aksi massa menjadi bahan pembahasan dalam rapat terbatas pemerintah. Wiranto juga meminta publik untuk tetap menaruh kepercayaan pada kepemimpinan Presiden.
“Yang saya tahu beliau sangat memperhatikan, sangat mendengarkan, dan responsif terhadap apa yang diharapkan rakyat,” tegasnya.
Meski demikian, ia realistis bahwa pemerintah memiliki keterbatasan waktu, sumber daya, dan mekanisme hukum dalam merespons tuntutan publik.
Menurutnya, memenuhi 17+8 tuntutan secara serentak tidaklah memungkinkan karena setiap kebijakan harus melewati prosedur yang jelas.
“Kita harus mengerti, ada skala prioritas dan ada mekanisme. Jadi tidak semua bisa langsung diselesaikan sekaligus. Kalau dipaksakan serentak, ya repot juga,” tambah Wiranto.
Pernyataan ini menjadi sorotan publik, mengingat aksi massa belakangan semakin meluas dan mendapat perhatian internasional.
Meski ada yang kecewa karena pemerintah belum bisa segera menindaklanjuti seluruh tuntutan, banyak pihak menilai langkah pemerintah untuk menanggapi dengan hati-hati adalah bentuk kehati-hatian politik yang diperlukan