Gubernur Jateng Ahmad Luthfi Gencarkan Gerakan Pangan Murah, Harga Beras Dijual Rp11 Ribu Kendalikan Inflasi

Warga antusias serbu pangan murah
Sumber :
  • Pemprov Jateng

Ahmad Luthfi dorong Gerakan Pangan Murah di Jateng. Beras dijual Rp11 ribu Per kg, gula dan minyak di bawah harga pasaran demi stabilitas harga dan kendali inflasi

Janji Politik Gubernur Jateng Ahmad Luthfi Terealisasi: Bandara Ahmad Yani Kini Bertaraf Internasional

Viva, Banyumas - Stabilitas harga pangan dan ketersediaan kebutuhan pokok menjadi fokus utama Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi. Langkah ini diambil menyusul dinamika ekonomi dan aksi demonstrasi di sejumlah daerah agar masyarakat tetap tenang dan kebutuhan dasar terjamin. Salah satu strategi yang digencarkan adalah Gerakan Pangan Murah (GPM) melalui program BUMD Peduli.

Kegiatan ini digelar selama tiga hari pada 2, 3, dan 5 September 2025 di Kota Pekalongan dan Salatiga. Program tersebut menyasar masyarakat menengah bawah agar harga pangan tetap terjangkau dan inflasi terkendali.

Pemulihan Kerusakan Bangunan di Jateng Usai Demo Segera Dilakukan, Gubernur Pastikan Kondisi Aman dan Kondusif

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah, Dyah Lukisari, menjelaskan BUMD Peduli berlangsung di Kantor Kecamatan Pekalongan Utara dan Barat pada 2 September, dilanjutkan di Pekalongan Timur dan Selatan pada 3 September, serta di Kota Salatiga pada 5 September 2025.

“BUMD Peduli ini fokus membantu masyarakat bawah. Kami ingin memastikan harga pangan stabil di lapangan,” jelas Dyah, Selasa (2/9/2025) dilansir dari Pemprov Jateng.

Tak Terpengaruh Aksi Demo, Beras di Magelang Masih Rp12,5 Ribu Sampai Rp15 Ribu per Kg

Dalam program tersebut, berbagai komoditas pokok disalurkan dengan harga lebih murah dari pasaran. Tercatat 5.000 kilogram beras dijual Rp11.000 per kilogram, 500 kilogram gula Rp14.000 per kilogram, serta 500 liter minyak goreng Rp14.000 per liter. Harga ini lebih rendah dibanding Harga Eceran Tertinggi (HET) sehingga disambut antusias masyarakat.

“Harga terpaut cukup jauh dengan pasar, jadi masyarakat sangat antusias. Sejak pagi lokasi sudah dipadati pembeli,” tambah Dyah.

Selain program BUMD Peduli, Pemprov Jateng juga bekerja sama dengan perusahaan daerah dan swasta. Gerakan Pangan Murah serupa digelar di Karanganyar, Solo, dan Semarang oleh Dinas Ketahanan Pangan Provinsi.

Hal ini menunjukkan sinergi pemerintah dan pelaku usaha dalam menjaga stabilitas ekonomi daerah. Sejak Januari hingga 30 Agustus 2025, tercatat lebih dari 1.000 kegiatan Gerakan Pangan Murah digelar di seluruh kabupaten/kota Jawa Tengah.

Kegiatan tersebut melibatkan Kementerian, Pemprov Jateng, serta pemerintah kabupaten/kota. Gubernur Ahmad Luthfi menegaskan, langkah ini bukan sekadar intervensi pasar, melainkan bentuk kepedulian nyata agar rakyat tidak terbebani lonjakan harga.

“Kami ingin masyarakat tenang. Kebutuhan pokok harus selalu tersedia dan terjangkau,” ujarnya. Dengan gerakan ini, Pemprov Jateng berharap inflasi tetap terkendali, masyarakat mendapatkan kepastian harga, dan daya beli tetap terjaga.

Gerakan Pangan Murah diharapkan menjadi solusi konkret di tengah dinamika ekonomi sekaligus wujud nyata pemerintah hadir untuk rakyat