Massa Soraki Eko Prasetyo, Ini Profil Ketua DPRD Wonosobo yang Jadi Sorotan Salah Ucap Pancasila di Depan Demonstran
- Instagram @ekoprasetyoheruw
Viral salah ucap Pancasila, Ketua DPRD Wonosobo Eko Prasetyo disoraki massa. Publik kini menyoroti profil, biodata, hingga perjalanan karier politiknya
Viva, Banyumas - Nama Eko Prasetyo Heru Wibowo, S.H., mendadak ramai diperbincangkan publik setelah video dirinya salah melafalkan Pancasila di hadapan demonstran viral di media sosial. Rekaman berdurasi sekitar satu menit itu menampilkan Eko berdiri bersama aparat dan sejumlah orang ketika mengucapkan Pancasila di depan massa aksi.
Sayangnya, Eko keliru saat menyebut sila kedua. Kesalahan itu sontak mengundang sorakan keras dari para demonstran yang hadir.
Meskipun kemudian ia langsung mengulang dari awal dan berhasil melafalkan Pancasila dengan benar, massa tetap melontarkan sorakan hingga akhir. Peristiwa yang terjadi pada 30 Agustus 2025 ini langsung memicu reaksi warganet.
Video unggahan akunTiktok @airin_pro tersebut menyebar luas ke berbagai platform, termasuk TikTok, dan menimbulkan berbagai komentar. Sebagian warganet mengkritik ketidakhati-hatian Eko, sementara yang lain menduga kesalahan itu terjadi karena rasa gugup.
Di balik viralnya video tersebut, publik kini penasaran dengan sosok Ketua DPRD Wonosobo itu. Berdasarkan informasi dari akun resmi Sekretariat DPRD Wonosobo, Eko Prasetyo lahir dan besar di Wonosobo. Ia menyelesaikan pendidikan Strata 1 di Universitas Islam Sultan Agung Semarang pada tahun 1983 dengan gelar Sarjana Hukum.
Saat ini, Eko berusia sekitar 62 tahun, beragama Islam, serta sudah menikah. Karier politiknya membawanya menduduki kursi Ketua DPRD Kabupaten Wonosobo periode 2024–2029. Ia juga tercatat sebagai sekretaris DPC PDI Perjuangan Kabupaten Wonosobo.
Selain menjalankan fungsi politik, Eko juga memiliki akun Instagram resmi dengan nama @ekoprasetyoheruw, yang dikelola oleh tim komunikasi digitalnya.
Sejak video viral tersebut beredar, kolom komentarnya langsung dipenuhi warganet, mulai dari kritik, sindiran, hingga doa agar ia lebih berhati-hati ke depannya. Kasus viral ini menjadi pengingat pentingnya peran pejabat publik dalam menjaga wibawa serta keteladanan.
Pancasila sebagai dasar negara seharusnya dihafalkan dan dipahami dengan baik, apalagi oleh tokoh yang duduk di kursi legislatif. Meski hanya sekejap keliru, dampaknya bisa meluas karena sorotan publik kini semakin besar
