Longsor Hantam SDN 3 Tuksongo Pringsurat Temanggung, Tembok Sekolah Ambruk 10 Meter
- BPBD Temanggung
Longsor di SDN 3 Tuksongo Pringsurat robohkan tembok 10 meter. Tidak ada korban jiwa, kerugian Rp7,6 juta. BPBD Temanggung imbau sekolah tingkatkan kewaspadaan
Viva, Banyumas - Hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Pringsurat, Kabupaten Temanggung, pada Rabu (27/8/2025) pukul 09.00 WIB, memicu terjadinya tanah longsor di lingkungan SDN 3 Tuksongo, Desa Nglorog. Bencana ini mengakibatkan tembok sekolah sepanjang 10 meter dengan tinggi 2 meter roboh.
Peristiwa pertama kali dilaporkan oleh Kepala Sekolah SDN 3 Tuksongo, Ibu Endang, yang segera menghubungi BPBD Kabupaten Temanggung untuk meminta penanganan darurat. Tim BPBD kemudian melakukan assessment lapangan pada Kamis (28/8/2025) pukul 10.35–12.45 WIB.
Hasil pemeriksaan menyebutkan, longsor terjadi akibat curah hujan tinggi yang disertai aliran air tidak terkelola dengan baik. Kondisi drainase yang kurang memadai membuat aliran air deras menimbulkan erosi di sekitar tembok sekolah hingga akhirnya runtuh.
Beruntung, dalam kejadian tersebut tidak ada korban jiwa maupun luka. Kerusakan yang terjadi dikategorikan rusak sedang dengan estimasi kerugian material sekitar Rp7,67 juta.
Fasilitas pendidikan menjadi pihak terdampak, meski bangunan utama sekolah masih aman dan tetap bisa digunakan untuk kegiatan belajar mengajar.
BPBD bersama pihak sekolah telah mengambil langkah awal berupa pendataan kerusakan, pembersihan material longsor, serta koordinasi dengan instansi terkait untuk tindak lanjut perbaikan.
Salah satu langkah mitigasi yang dinilai penting adalah pembenahan saluran drainase agar aliran air hujan lebih terarah dan tidak kembali menggerus tanah di sekitar area sekolah.
“Kami minta sekolah-sekolah di wilayah rawan longsor agar meningkatkan kewaspadaan, terutama saat hujan deras turun. Segera laporkan jika ada potensi bahaya,” ujar petugas BPBD Temanggung.
Kepala sekolah, Endang, juga menyampaikan rasa syukurnya karena tidak ada murid maupun guru yang menjadi korban.
Ia berharap pemerintah segera membantu memperbaiki tembok yang runtuh agar keamanan siswa tetap terjamin. Tanah longsor di SDN 3 Tuksongo menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana hidrometeorologi, khususnya di wilayah perbukitan seperti Temanggung.
Infrastruktur sekolah dan fasilitas umum lain perlu mendapat perhatian ekstra agar anak-anak bisa belajar dengan aman.
Dengan kolaborasi antara pemerintah daerah, sekolah, dan masyarakat, diharapkan langkah mitigasi dapat meminimalisir risiko bencana serupa di kemudian hari