Hari Jadi Pekalongan ke 403 Ricuh, Odong Odong Istri Dewan Ganggu Pawai Kereta Kuda
- instagram @kab_pekalongan
Kirab Hari Jadi Pekalongan ke-403 menuai kontroversi setelah istri anggota DPRD menaiki odong-odong di tengah pawai kereta kuda, memicu kritik publik
Viva, Banyumas - Kirab Hari Jadi ke-403 Kabupaten Pekalongan pada Senin (25/8/2025) semestinya menjadi ajang budaya penuh khidmat. Pawai kereta kuda yang telah lama menjadi simbol tradisi Pekalongan kembali memeriahkan perayaan tahunan tersebut.
Namun, suasana berubah riuh ketika rombongan istri anggota DPRD Kabupaten Pekalongan memilih menaiki odong-odong di tengah barisan resmi kirab budaya. Kendaraan modifikasi yang biasanya hanya dipakai anak-anak untuk berkeliling kampung itu tampak mencolok di antara deretan kereta kuda.
Beberapa warga bahkan menyebut pemandangan tersebut mengganggu estetika kirab budaya yang seharusnya menjunjung tinggi kearifan lokal. Dikutip dari akun Instagram @beritapekalongan1, Watik salah satu warga desa yang menyaksikan kirab mengungkapkan Biasanya odong-odong dipakai untuk hiburan anak-anak, bukan di acara resmi seperti ini. Sangat mengganggu. Hal serupa diungkapkan Jalal (43), warga Bojong.
Ia menyayangkan tindakan istri wakil rakyat yang dianggap tidak memberi teladan baik. Kalau masyarakat biasa naik odong-odong di jalan raya bisa ditindak.
Tapi ini justru dipamerkan di acara resmi. Insiden semakin memalukan ketika odong-odong bertuliskan IKD itu mogok di depan Kampung Damai, Kecamatan Karanganyar. Radiator kendaraan bahkan meledak, membuat barisan kirab sempat terhenti.
Banyak penonton menyoraki kejadian tersebut dan merekamnya lewat ponsel, sehingga cepat menyebar di media sosial. Dari sisi hukum, penggunaan odong-odong dalam acara resmi juga menuai kritik.
