Segaran Sriwedari Solo Direvitalisasi Rp1,8 Miliar, Target Rampung Desember 2025 Kembalikan Kejayaan Era PB X
- Tiktok @kanjeng.radenaryarizki
Viva, Banyumas - Revitalisasi Segaran Sriwedari di Kota Solo resmi dimulai pada Jumat (22/8). Tahap awal ditandai dengan prosesi adat wilujengan, yang digelar sore hari sekitar pukul 15.00 WIB. Prosesi ini dipimpin abdi dalem ulama serta abdi dalem keputren, dan dihadiri jajaran Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Surakarta bersama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Solo.
Dalam tradisi tersebut, doa bersama dipanjatkan agar proyek berjalan lancar dan membawa berkah bagi masyarakat. Prosesi ditutup dengan santap bersama ubo rampe khas, seperti nasi gurih dan lauk-pauk.
Abdi dalem keraton juga melepas seekor ayam sebagai simbol pelepasan sengkala atau tolak bala. Kanjeng Raden Aryo Rizki Baruno Ajidiningrat menjelaskan bahwa ritual adat ini penting untuk menghormati sejarah Segaran Sriwedari sekaligus menjadi doa restu dari keraton.
“Harapan kami, revitalisasi ini harus sesuai kajian sejarah. Segaran sudah beberapa kali diubah bentuknya, sehingga penting melibatkan Keraton Surakarta yang punya otoritas sejarah,” ujarnya di Solo pada 22 Agustus 2025 dalam prosesi adat wilujeng.
Anggaran Rp1,8 Miliar
Revitalisasi Segaran Sriwedari dikerjakan dengan anggaran Rp1,8 miliar. Pekerjaan dimulai Agustus 2025 dan ditargetkan rampung pada Desember 2025. Konsep utamanya adalah mengembalikan wajah Segaran ke masa kejayaan era Paku Buwono X, sekitar tahun 1940-an.
Segaran sendiri merupakan bagian bersejarah dari kompleks Taman Sriwedari, yang sejak masa lalu menjadi pusat hiburan sekaligus kegiatan budaya masyarakat Solo. Karena itulah, revitalisasi ini diharapkan tidak hanya memperbaiki fisik bangunan, tetapi juga menghidupkan kembali nilai historisnya.
Libatkan Keraton Surakarta
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Solo, Aryo Widyandoko, menegaskan bahwa Keraton Surakarta dilibatkan langsung dalam proses perencanaan.
“Kami melibatkan keraton karena keterikatan sejarah yang ada. Harapannya bisa berjalan baik dan nantinya dapat digunakan masyarakat Solo,” katanya. Selain itu, revitalisasi juga diharapkan mampu menjadi magnet wisata budaya baru.
Dengan kembalinya kejayaan Segaran Sriwedari, pemerintah kota ingin menghadirkan ruang publik yang nyaman, bersejarah, sekaligus menarik bagi wisatawan.
Warisan Budaya Solo Revitalisasi
Segaran Sriwedari bukan hanya proyek pembangunan fisik, melainkan juga upaya pelestarian budaya. Dengan mengembalikan bentuk aslinya, generasi muda dapat mengenal kembali kejayaan Solo di masa lalu. Jika sesuai target, Desember 2025 masyarakat bisa menikmati wajah baru Segaran yang lebih indah sekaligus sarat nilai sejarah