UMKM Jateng Naik Kelas: Akses Pemasaran, Pembiayaan, dan Sertifikasi Lewat Jalidi Rapahuli

UMKM Jateng naik kelas lewat Jalidi Rapahuli
Sumber :
  • Pemprov Jateng

Viva, Banyumas - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah membuka peluang besar bagi UMKM lokal untuk naik kelas melalui ajang Kontak Bisnis Jalinan Rantai Pasok Hulu Hilir Produk UMKM (Jalidi Rapahuli). Acara ini digelar dalam rangka HUT ke-80 Jawa Tengah pada Kamis (21/8/2025) di Grhadika Bhakti Praja. Sekretaris Daerah Jateng, Sumarno, menekankan bahwa Jalidi Rapahuli merupakan bentuk nyata perhatian pemerintah terhadap UMKM.

Ini Nih Foodcourt yang Lagi Rame di Purwokerto! GOR Foodfest Foodcourt, Bikin Nongkrong Makin Asik

Banyak produk berkualitas yang membutuhkan jaringan pemasaran lebih luas agar bisa bersaing secara nasional.

“Momentum hari ini memfasilitasi teman-teman untuk membangun jaringan dan mengomunikasikan produk mereka. Kami berharap hubungan bisnis berkelanjutan terjadi,” ujarnya dikutip dari Pemprov Jateng.

Selebgram Kairissta Chaniago Wafat, Keluarga Bantah Isu Kehabisan Oksigen Saat Menyelam di Ujung Kulon

Dalam acara ini, 980 UMKM dipertemukan dengan 38 mitra strategis dari bidang pemasaran, pembiayaan, kompetensi, dan sertifikasi. Perusahaan besar yang terlibat antara lain PT Garuda Indonesia, PT Indofood Sukses Makmur, dan PT GoTo Gojek Tokopedia.

Kolaborasi ini memungkinkan UMKM untuk memperluas pasar, mengenalkan produk kepada konsumen lebih luas, dan meningkatkan kualitas produksi. Selain peluang pemasaran, Jalidi Rapahuli menyediakan pelatihan kompetensi dan sertifikasi produk.

MoU GoTo dan Puskoptren: UMKM Jateng Siap Go Digital dan Perluas Market Nasional

Lima zona kegiatan dibuka, meliputi zona kebutuhan barang/jasa, rantai pasok industri besar, makan bergizi gratis, sertifikasi dan kompetensi, serta pembiayaan usaha. Pendekatan ini membantu UMKM untuk meningkatkan kemampuan, memenuhi standar kualitas, dan lebih siap bersaing di pasar modern.

Tidak hanya itu, sejumlah MoU ditandatangani, termasuk kerja sama GoTo-Puskoptren Jateng dan Forum Komunikasi Pondok Pesantren untuk pemasaran digital. Kerja sama lain melibatkan CV Yuasa Food Wonosobo dan PT BAMS Banjarnegara dengan kelompok petani dan koperasi senilai Rp31,4 miliar.

Halaman Selanjutnya
img_title