Pertemuan Bersejarah di Alaska, Trump Pamer Formasi Jet Tempur untuk Tekan Putin soal Konflik Ukraina

Pertemuan Donald Trump dan Vladimir Putin di Alaska
Sumber :
  • tnx.africa

VIVA, Banyumas – Jet tempur selalu menjadi simbol kekuatan militer sebuah negara. Keberadaannya bukan sekadar alat pertahanan, melainkan juga pesan politik yang sarat makna.

Biaya Operasional Selangit! Ini 5 Jet Tempur Termahal Saat Ini

Setiap kali sebuah jet tempur muncul di langit dalam momen penting, ia dapat menandakan kekuatan, dominasi, hingga strategi diplomasi terselubung.

Hal inilah yang tampak ketika Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menggunakan pertunjukan udara spektakuler saat menyambut Presiden Rusia, Vladimir Putin, di Alaska pada Jumat, (15/8/2025)

7 Rahasia Ganas Sukhoi Su 57, Jet Tempur Siluman Rusia Penantang F22 dan F35

Pertemuan pertama Trump dan Putin setelah Trump kembali menjabat sebagai presiden berlangsung di Pangkalan Gabungan Elmendorf-Richardson, Alaska.

Lokasi ini dipilih dengan pertimbangan keamanan sekaligus simbolisme karena letaknya lebih dekat ke Rusia dibandingkan Washington, DC.

Pesawat Tempur J-20 vs F-22: Benarkah Ambisi China Mampu Menumbangkan Dominasi Udara Amerika Serikat?

Dilansir dari tnx.africa pada Senin (18/8/2025), momen penyambutan menjadi sorotan ketika sebuah pesawat pengebom siluman B-2 Spirit, diapit oleh empat jet tempur F-35, melintas tepat di atas landasan pacu.

Deru mesin yang memekakkan telinga sejenak membuat Putin menoleh ke langit sebelum akhirnya melanjutkan perbincangan dengan Trump.

Aksi udara tersebut dinilai sebagai unjuk kekuatan Amerika Serikat. Dengan menampilkan salah satu armada udara paling canggih, Washington seakan ingin mengirim pesan jelas yakni keunggulan militernya tetap dominan di hadapan Rusia.

Pesawat B-2 Spirit, buatan Northrop Grumman, masih menjadi salah satu senjata paling berharga dalam arsenal udara Amerika.

Dengan kemampuan menembus pertahanan udara yang ketat, pesawat ini mampu membawa muatan konvensional maupun nuklir, serta menempuh jarak lebih dari 6.000 mil laut tanpa perlu mengisi ulang bahan bakar.

Nilai strategis B-2 sangat tinggi, bahkan biaya produksinya mencapai sekitar Rp30 triliun per unit.

Tak heran jika setiap kemunculan B-2 dalam peristiwa publik dianggap sebagai sinyal politik yang diperhitungkan. Apalagi, hanya tersisa kurang dari 20 unit yang aktif hingga kini.

Menariknya, hanya dua bulan sebelum pertemuan Trump–Putin, B-2 telah digunakan dalam operasi militer AS dan Israel untuk menyerang fasilitas nuklir Iran dengan amunisi penghancur bunker. Hal ini semakin menegaskan status B-2 sebagai pesawat tempur sekaligus simbol geopolitik.

Selain B-2 Spirit, Amerika juga menurunkan F-35 Lightning II, jet tempur siluman generasi kelima yang dikenal dengan fleksibilitas tempurnya.

F-35 mampu melakukan berbagai misi mulai dari serangan darat, operasi udara-ke-udara, hingga pengintaian.

Kehadirannya mendampingi B-2 di langit Alaska semakin memperkuat pesan Amerika bahwa mereka siap menghadapi skenario militer apa pun.

Setelah pertunjukan udara, Trump dan Putin bergerak dengan iring-iringan limusin kepresidenan “The Beast” menuju ruang konferensi aman di pangkalan tersebut.

Dalam sambutan awalnya, Trump menekankan bahwa tujuan utama pertemuan adalah membuka jalan menuju dialog tiga pihak dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.

Trump juga menegaskan ia tidak akan puas kecuali Putin menyetujui gencatan senjata di Ukraina. Dengan latar belakang deru jet tempur, pesan politik itu semakin kuat yakni diplomasi yang dibangun bukan sekadar kata-kata, tetapi juga bayang-bayang kekuatan militer di udara.