Ikuti Google Maps, Truk Hebel Malah Terperangkap di Jembatan Sempit Banjarnegara

Ilustrasi Truk hebel terjeblos di jembatan sempit Desa Winong
Sumber :
  • Tiktok @univeraa

Viva, Banyumas - Insiden unik sekaligus merepotkan terjadi di Desa Winong, Kecamatan Bawang, Kabupaten Banjarnegara, Sabtu (2/8/2025). Sebuah truk pengangkut hebel terjeblos di jembatan sempit dekat Lapangan Tanggul Asri.

Banjarnegara Jadi Sorotan Pecinta Otomotif Lewat Kejurprov IMI Jateng Merah Putih Drag Bike 2025 Putaran 2

Peristiwa ini terjadi akibat sopir mengikuti arahan peta digital Google Maps tanpa memeriksa kondisi jalan secara langsung. Menurut keterangan sopir, ia sama sekali tidak mengetahui bahwa jalur yang ia lalui tidak memungkinkan untuk dilewati truk berukuran besar.

Google Maps mengarahkan jalur pintas yang ternyata merupakan jalan desa dengan lebar terbatas. Sopir mengira jalur tersebut bisa dilewati, namun nahas, saat melintasi jembatan, salah satu sisi truk terjeblos akibat badan kendaraan terlalu lebar.

Pemotor Asal Purwokerto Tewas Terlindas Tronton di Mandiraja Banjarnegara

Dilansir dari laman Instagram @infobanjarnegaraterkini, Sang sopir mengatakan Awalnya saya ikuti saja arahan Google Maps. Dirinya tidak tahu kalau jalannya kecil dan jembatannya sempit. Pas di tengah jembatan, roda truk masuk ke sisi yang rapuh dan terjeblos.

Akibat kejadian ini, jalur desa Winong sempat mengalami kemacetan karena badan truk menutupi hampir seluruh akses jembatan. Warga sekitar berupaya membantu proses evakuasi dengan alat seadanya sambil menunggu bantuan alat berat untuk mengangkat truk.

DPD KNPI Kabupaten Banjarnegara Gelar Rakerda dan Orientasi Pemuda, Dorong Peran Strategis Pembangunan Daerah

Kejadian ini menjadi pelajaran penting bagi para sopir truk dan kendaraan besar untuk tidak hanya mengandalkan peta digital saat memilih rute perjalanan.

Meskipun aplikasi navigasi seperti Google Maps memudahkan pengguna, tetap diperlukan pemeriksaan kondisi jalan secara langsung atau bertanya kepada warga setempat, terutama di daerah pedesaan yang memiliki banyak jalur sempit dan infrastruktur terbatas.

Warga Desa Winong mengungkapkan bahwa jembatan tersebut memang hanya dirancang untuk kendaraan kecil seperti mobil pribadi atau sepeda motor. Sudah sering ada mobil besar yang nyasar ke sini.

Apalagi kalau malam atau sopirnya pendatang, biasanya ikut GPS saja. Selain mengganggu arus lalu lintas desa, insiden ini juga berisiko merusak infrastruktur jembatan. Pemerintah desa diharapkan segera memberikan papan peringatan di jalur masuk agar kendaraan besar tidak salah jalur.

Kasus ini menambah daftar peristiwa di mana penggunaan peta digital tanpa verifikasi lapangan berujung pada masalah. Bagi para pengemudi kendaraan besar, rute yang aman harus mempertimbangkan lebar jalan, kekuatan jembatan, dan kondisi permukaan jalan.

Meskipun akhirnya truk hebel tersebut berhasil dievakuasi, sopir mengaku kapok dan akan lebih berhati-hati memilih jalur di masa mendatang