Sumur Tua Dikelola Rakyat, Bahlil: Hasil Besar Rp 2 Juta Per Hari, Lapangan Kerja Melimpah
- instagram @bahlillahadalia
Viva, Banyumas - Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus mendorong pengelolaan sumur tua oleh masyarakat sebagai bagian dari strategi swasembada energi nasional. Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menegaskan, potensi ekonomi dari sumur rakyat sangat besar dan mampu menyerap tenaga kerja lokal secara signifikan.
Menurut Bahlil, pengelolaan sumur tua—yakni sumur minyak yang dibor sebelum tahun 1970 dan tidak lagi dikelola kontraktor aktif—dapat menghasilkan pendapatan harian yang cukup tinggi. Bahkan, satu sumur rakyat disebut mampu memproduksi tiga hingga lima barel minyak per hari.
"Setelah saya mengecek, satu sumur masyarakat itu bisa mendapatkan tiga barel sampai dengan lima barel. Itu setara hampir Rp2 juta per hari," kata Bahlil dalam keterangan tertulisnya, Jumat (18/7/2025) yang dikutip dari tvonenews.
Dengan harga minyak mentah Indonesia (ICP) sekitar US$70 per barel, dan asumsi bagi hasil 70 persen, maka pendapatan dari satu sumur mencapai sekitar US$147 atau sekitar Rp2 juta per hari.
Angka ini tentu memberikan dampak langsung terhadap perputaran ekonomi masyarakat di sekitar wilayah pengelolaan. Lebih dari itu, Bahlil menyoroti kontribusi pengelolaan sumur tua terhadap penciptaan lapangan kerja. Ia menyebutkan, satu sumur minyak rakyat bisa menyerap hingga 10 tenaga kerja lokal.
Hal ini memberikan harapan baru bagi masyarakat di sekitar wilayah tambang, terutama di daerah-daerah yang minim akses lapangan pekerjaan formal.
"Pendapatan ada, perputaran ekonomi ada, dan satu sumur tenaga kerjanya bisa sepuluh orang. Ini bagus untuk masyarakat," tegas Bahlil.
Pemerintah juga telah menyiapkan landasan hukum melalui Permen ESDM Nomor 14 Tahun 2025 tentang kerja sama pengelolaan wilayah kerja untuk peningkatan produksi minyak dan gas bumi.
Regulasi ini membuka ruang bagi BUMD, koperasi, dan UMKM untuk terlibat langsung dalam pengelolaan sumur-sumur tua dengan tetap menjunjung tinggi aspek keselamatan, keberlanjutan, dan tata kelola yang baik.
Bahlil memastikan bahwa pengelolaan ini akan dilakukan secara legal, aman, dan berkelanjutan. Masyarakat akan diberi ruang untuk berkontribusi dalam produksi energi nasional, sekaligus menikmati hasilnya secara langsung.
Langkah ini diharapkan dapat memperkuat fondasi ketahanan energi nasional dan mendukung target pemerintah untuk mencapai produksi 1 juta barel minyak per hari dalam waktu dekat