Skripsi Vokalis Sukatani, Kajian Musik dan Pendidikan yang Bikin Netizen Kagum

skripsi vokalis sukatani
Sumber :
  • Tribun Jateng

Viva, Banyumas - Sosok Novi Citra Indriyati, vokalis Band Sukatani, kembali menjadi perbincangan hangat di media sosial. Setelah viral dengan video permintaan maafnya, kini skripsi vokalis Sukatani saat menempuh pendidikan di IAIN Purwokerto ikut mencuri perhatian publik. Novi, yang merupakan lulusan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah tahun 2017, menulis skripsi bertema hubungan antara musik dan pendidikan anak di sekolah dasar Islam. Tema ini dinilai relevan dan inspiratif bagi banyak orang.

Skripsi Novi Sukatani Viral! Ternyata Begini Isinya, Publik Dibuat Kagum!

Isi Skripsi Novi Citra Indriyati yang Menarik Perhatian

Penelitian yang dilakukan Novi dalam skripsinya membahas pengembangan bakat seni musik siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler di MI Negeri Purwokerto. Dari hasil kajiannya, ia menunjukkan bagaimana musik dapat berperan penting dalam membangun kreativitas serta meningkatkan kecerdasan emosional anak-anak di lingkungan sekolah. Sejak lama, Novi sudah dikenal memiliki kepedulian terhadap dunia pendidikan dan seni. Seorang pengguna media sosial X (Twitter) dengan akun lantip turut menyoroti skripsi vokalis Sukatani ini.

Komnas HAM Temui Bupati Purbalingga Membahas Vokalis Sukatani, Tegaskan Beri Perlindungan

"Skripsinya Mbak Novi vokalisnya Sukatani menegaskan bahwa punk itu ideologi, bukan sekadar penampilan dan atribut diri," tulisnya. Kutipan ini semakin memperkuat pandangan bahwa Novi tidak hanya sekadar musisi, tetapi juga memiliki pemikiran mendalam tentang seni dan ideologi di baliknya.

Motto dan Kutipan dalam Skripsi Novi

Terungkap! Band Sukatani Akui Vokalis Dipecat dari Sekolah Secara Sepihak: Benar-Benar Diberhentikan

Tak hanya isinya yang menarik, skripsi vokalis Sukatani ini juga mencuri perhatian karena motto dan kutipan yang digunakan. Dalam skripsinya, Novi mengutip kalimat dari Wiji Thukul, seorang penyair dan aktivis hak asasi manusia :

"Keberanian itu butuh dilatih, bukan datang secara tiba-tiba seperti wahyu Tuhan."

Halaman Selanjutnya
img_title