AS Minta Bantuan! Jepang dan Australia Diminta Siap Hadapi China demi Taiwan

AS Minta Bantuan Jepang dan Australia
Sumber :
  • instagram @thewhitehouse

Viva, Banyumas - Ketegangan di kawasan Indo-Pasifik meningkat tajam setelah Amerika Serikat (AS) secara terbuka meminta bantuan dari Jepang dan Australia untuk menghadapi potensi konflik bersenjata dengan China terkait Taiwan.

Bupati Anom Ultimatum ASN: Terlibat LGBT, Siap Dipecat Tak Hormat!

Permintaan bantuan yang diumumkan AS ini disampaikan langsung oleh Elbridge Colby, Kepala Kebijakan Pentagon, dalam pertemuan penting dengan pejabat pertahanan kedua negara sekutu meminta agar Jepang dan Australia bersiap hadapi China jika perang di Taiwan meletus.

Dilansir Financial Times, Pentagon menekan Jepang dan Australia untuk mendefinisikan secara tegas peran mereka jika terjadi perang antara AS dan China di wilayah Taiwan. Selain itu, AS juga mendorong kedua negara tersebut untuk meningkatkan anggaran pertahanan secara signifikan, mengingat ancaman militer dari Beijing yang terus berkembang.

Gaji 13 Juta per Bulan! Ini Cara Daftar Magang Jepang Gratis Khusus Warga Jateng

“Diskusi ini bertujuan untuk memperkuat pencegahan yang seimbang dan adil di kawasan,” ungkap salah satu pejabat Pentagon yang dikutip dari Financial Times.

AS melihat Jepang dan Australia sebagai sekutu kunci dalam strategi pertahanan Indo-Pasifik, dan menilai keduanya memiliki potensi lebih besar dibanding negara-negara Eropa dalam hal kesiapan militer.

Indonesia Beli Jagung dan Minyak dari AS, Demi Hindari Tarif Trump 32 Persen Mulai 1 Agustus 2025

Seorang sumber menyebutkan bahwa Departemen Pertahanan AS sudah melihat tanda-tanda positif dari Jepang dan Australia dalam peningkatan belanja pertahanan. Namun, Pentagon menegaskan bahwa mereka ingin melihat hasil nyata dalam bentuk kesiapan operasional dan komitmen militer konkret.

Taiwan menjadi pusat konflik geopolitik antara China dan Barat. Beijing menganggap pulau itu sebagai bagian tak terpisahkan dari wilayahnya dan secara konsisten menentang segala bentuk dukungan internasional terhadap kedaulatan Taiwan.

Situasi memanas sejak kunjungan Nancy Pelosi ke Taiwan pada Agustus 2022, yang memicu latihan militer besar-besaran dari China di sekitar pulau tersebut. Sejarah mencatat hubungan antara Taiwan dan China daratan terputus sejak 1949, saat kekuasaan Partai Komunis China mengusir pasukan Kuomintang ke pulau Taiwan.

Meskipun hubungan bisnis dan komunikasi informal mulai terbentuk sejak 1980-an, ketegangan politik tetap membara hingga saat ini. AS berkomitmen untuk mempertahankan stabilitas di kawasan Pasifik, termasuk melalui kerja sama militer dengan Jepang dan Australia.

Dalam pandangan Washington, konflik di Taiwan bukan hanya persoalan regional, tetapi ancaman langsung terhadap tatanan internasional yang berbasis aturan. Langkah AS yang mendesak sekutu di Asia Pasifik ini mencerminkan kekhawatiran mendalam akan ambisi militer China.

Jika konflik di Taiwan benar-benar pecah, keterlibatan Jepang dan Australia akan menjadi penentu dalam kekuatan koalisi yang menghadapi Beijing