Tragis di Cianjur: Gadis Remaja Jadi Korban Pelecehan oleh 12 Orang Sekampung Selama 4 Hari
- pexel @josiestephens
Viva, Banyumas - Peristiwa memilukan kembali mencuat dari Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Seorang gadis remaja asal Cirebon menjadi korban pelecehan yang dilakukan oleh 12 orang yang masih satu lingkungan dengannya.
Kasus ini terungkap setelah korban memberanikan diri menceritakan kejadian yang dialaminya kepada orangtuanya. Kasat Reskrim Polres Cianjur, AKP Tono Listianto, menyampaikan bahwa 10 dari 12 pelaku pelecehan gadis remaja sudah diamankan.
“Empat di antaranya masih berstatus pelajar dan di bawah umur,” ujarnya pada Jumat, 11 Juli 2025 yang dikutip dari tvonenews.
Dua pelaku lainnya masih dalam pengejaran dan diduga bekerja di Jakarta. Kejadian ini bermula saat korban dibujuk oleh sekelompok remaja pada Kamis, 19 Juni 2025, dengan iming-iming uang dan barang. Korban kemudian dibawa ke kawasan wisata Puncak.
Di sanalah aksi pelecehan pertama terjadi. Perbuatan tersebut tidak berhenti di hari yang sama, tetapi berlanjut hingga Senin, 23 Juni 2025, secara bergantian oleh pelaku lainnya.
“Peristiwa ini terjadi secara bertahap selama beberapa hari. Tidak hanya satu waktu, tapi berlanjut hingga empat hari,” jelas Tono.
Penyelidikan dilakukan setelah laporan resmi dari ayah korban yang dilengkapi hasil visum medis. Dari hasil penyelidikan sementara, diketahui bahwa korban dan pelaku saling mengenal karena tinggal di lingkungan yang sama.
Hal ini menambah kompleksitas kasus karena melibatkan hubungan sosial yang dekat. Korban saat ini mengalami trauma psikis dan masih dalam pendampingan profesional. Ia diketahui sudah tidak melanjutkan pendidikan dan berasal dari keluarga sederhana.
Pihak kepolisian menyatakan komitmennya untuk menuntaskan proses hukum dan melindungi hak korban. Para pelaku dijerat dengan Pasal 81 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2016 tentang Perlindungan Anak. Ancaman hukuman bagi mereka mencapai maksimal 15 tahun penjara.
Kasus ini menjadi pengingat pentingnya pengawasan orangtua dan perlindungan anak dari lingkungan sekitar. Kepolisian juga mengimbau masyarakat untuk lebih aktif melaporkan jika menemukan kejadian serupa.
"Kami terus melakukan pengembangan terhadap kasus ini dan memastikan semua pelaku ditangkap," pungkas Tono.
Tragedi ini menggugah banyak pihak untuk kembali menyoroti pentingnya edukasi seksual, pengawasan terhadap anak-anak, serta penguatan sistem hukum untuk mencegah kekerasan terhadap anak dan remaja