Tinggalkan Red Sparks, Segini Gaji Megawati di Turki dan Bukilic di Italia!, Siapa Lebih Besar Gajinya?
- instagram @megawatihangestrip
Viva, Banyumas - Setelah tampil gemilang di Liga Voli Korea bersama Daejeon Red Sparks, Megawati Hangestri dan Vanja Bukilic memutuskan hengkang dan mencari tantangan baru. Kini, keduanya resmi bergabung dengan klub berbeda di dua negara Eropa: Megawati ke Turki dan Bukilic ke Italia.
Namun, yang paling menarik perhatian publik adalah pertanyaan: berapa gaji keduanya di klub baru? Dilansir dari laman tvonenews, Pada musim 2024-2025, Megawati menerima bayaran sebesar USD 150.000 atau sekitar Rp2,4 miliar dari Red Sparks.
Itu merupakan kenaikan dari musim debutnya yang hanya USD 100.000. Namun, ia memilih menolak kenaikan ke USD 250.000 karena tidak ingin berpindah status dari pemain Asia menjadi non-Asia.
Kini Megawati resmi bergabung dengan Manisa BBSK, klub yang berlaga di kasta kedua Liga Voli Turki, Kadinlar 1 Ligi.
Mengutip dari media Vocal, estimasi gaji pemain seperti Megawati di liga tersebut berada di kisaran USD 150.000 per musim.
Artinya, nilai ini setara dengan gaji terakhirnya di Red Sparks. Sementara itu, Vanja Bukilic yang merupakan pemain non-Asia, memilih berkarier di Italia bersama Il Bisonte Firenze di Serie A1 Liga Voli Italia.
Meski nilai kontraknya tidak diungkapkan secara resmi, beberapa sumber menyebutkan bahwa pemain reguler di liga ini menerima bayaran antara EUR 100.000–250.000 per tahun (sekitar Rp1,9–4,7 miliar).
Vanja diperkirakan masuk dalam kategori pemain kelas menengah ke atas, yang membuat estimasi kontraknya berkisar pada angka tersebut. Sebagai perbandingan, pemain bintang seperti Paola Egonu di Serie A1 bisa meraih hingga EUR 700.000–1.000.000 per tahun jika termasuk bonus dan sponsor.
Sementara di Turki, gaji pemain kasta utama di Sultanlar Ligi bahkan bisa mencapai USD 500.000 ke atas. Namun perlu dicatat, informasi soal gaji Megawati dan Bukilic ini belum dikonfirmasi secara resmi oleh klub.
Kontrak pemain profesional sering kali dirahasiakan, dan angka-angka ini merupakan estimasi dari berbagai sumber tepercaya.
Meski begitu, langkah Megawati dan Bukilic menunjukkan bahwa pemain voli wanita kini punya lebih banyak pilihan untuk mengembangkan karier sambil tetap mendapat bayaran kompetitif