Viral! Mobil Dinas Propam Polres Tapsel Tabrak Lari Dikemudikan Remaja Diduga Untuk Pacaran, Kok Bisa?

Mobil dinas Propam dikendarai remaja tabrak lari
Sumber :
  • Tiktok @tjeysandtarigan

Viva, Banyumas - Sebuah insiden lalu lintas yang tak biasa memicu kehebohan di media sosial sejak Minggu malam (6/7/2025). Sebuah mobil dinas berpelat dinas Polri bertuliskan “Propam Polres Tapanuli Selatan” terekam kamera terlibat dalam dugaan tabrak lari di kawasan Jalan Hj Ani Idrus, Medan.

Tawuran Berdarah di Brebes: Remaja 17 Tahun Tewas Bersimbah Luka di Sawah

Video berdurasi sekitar dua menit itu viral lantaran menunjukkan pengejaran dramatis oleh korban yang tak terima pelaku kabur. Dalam rekaman yang beredar luas di platform X (Twitter), terdengar suara perekam penuh emosi sambil meneriakkan bahwa mobil dinas Propam Polres Tapsel tersebut telah menabrak lalu mencoba melarikan diri.

Mobil bak terbuka bercat biru-putih itu terlihat melaju cukup kencang sebelum akhirnya berhenti di pinggir jalan setelah dicegat pengendara lain yang ikut membantu korban. Saat pintu mobil dinas Propam Polres Tapsel dibuka, dua remaja muncul dalam kondisi panik. Satu remaja laki-laki duduk di balik kemudi, sementara remaja perempuan duduk di kursi penumpang dengan wajah tertutup jaket.

Aksi Brutal di Majenang: 2 Remaja Banyumas Serang Pemuda Hingga Terluka di Depan Gereja!

Warga sekitar dan korban pun langsung menginterogasi keduanya, mempertanyakan keberadaan orang tua mereka dan bagaimana mereka bisa menggunakan mobil dinas milik institusi kepolisian.

“Nomor HP orang tuamu mana? Ini mobil siapa?” terdengar suara seorang warga dalam video yang diunggah di akun Instagram @fakta.indo. Kedua remaja tersebut tak mampu memberikan jawaban jelas. Si perempuan sempat turun dan berusaha menutupi wajah, diduga ketakutan lantaran dikerumuni warga.

Geger! Tabrak Lari Timpa Pria Lanjut Usia di Jalan Raya Jenggot Gang 6 Pekalongan, Korban Diduga Kritis

Polda Sumatera Utara bergerak cepat menanggapi kehebohan ini. Kasubbid Penmas Polda Sumut, AKBP Siti Rohani, membenarkan peristiwa tersebut. Dalam keterangan pers, ia menyebut pihaknya sudah memerintahkan Propam untuk segera melakukan pemeriksaan internal terkait kendaraan dinas yang bisa digunakan anak di bawah umur.

“Tim kami akan melakukan penyelidikan menyeluruh. Kami memastikan penanganan kasus ini berjalan sesuai prosedur,” ujarnya.

Insiden ini sontak memunculkan banyak pertanyaan publik, terutama terkait prosedur pengawasan kendaraan dinas kepolisian. Warganet mempertanyakan bagaimana mobil dinas bisa lepas kendali hingga dikemudikan anak-anak, padahal seharusnya kendaraan operasional hanya digunakan oleh personel resmi untuk tugas tertentu. Selain itu, dugaan pelanggaran lalu lintas berupa tabrak lari semakin memperburuk citra institusi di mata masyarakat.

Tidak sedikit komentar warganet yang menuntut transparansi proses hukum dan akuntabilitas siapa saja pihak yang lalai dalam pengawasan kendaraan dinas tersebut.

Sampai saat ini, pihak Polda Sumut belum merilis identitas lengkap kedua remaja tersebut, termasuk hubungan mereka dengan anggota kepolisian yang bertanggung jawab atas kendaraan.

Proses pendataan saksi dan pengumpulan barang bukti, termasuk rekaman video, masih terus dilakukan. Kasus ini menjadi pengingat serius bahwa kendaraan dinas bukan hanya simbol kewenangan, melainkan juga tanggung jawab hukum yang tidak boleh disalahgunakan.

Publik berharap penanganan kasus berjalan terbuka, agar tidak muncul spekulasi yang memperburuk kepercayaan masyarakat terhadap aparat penegak hukum