Cilacap Nomor 2, Siapa Kota Terkaya Jawa Tengah Menurut BPS di Triwulan I 2025?

Ilustrasi Pekalongan jadi daerah terkaya, Cilacap posisi kedua
Sumber :
  • Pexel @pixabay

Viva, Banyumas - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Tengah merilis data terbaru mengenai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Triwulanan menurut Kabupaten dan Kota atas dasar harga konstan. Data ini menjadi tolok ukur penting dalam menilai tingkat kekayaan dan perkembangan ekonomi suatu daerah.

Siswa SD di Widarapayung Cilacap Depresi Hingga Meninggal Usai Dibully, Kepsek Dipanggil Dewan

Hasil laporan untuk triwulan pertama tahun 2025 cukup mengejutkan banyak pihak. Pasalnya, Cilacap berhasil berada di posisi ke 2 sebagai kota terkaya di Jateng, namun daerah yang menduduki posisi pertama sebagai wilayah dengan PDRB tertinggi bukanlah Semarang, Surakarta, atau kota-kota industri besar lainnya.

Peringkat pertama daerah terkaya di Jawa Tengah yang berhasil salip Cilacap justru diraih kota yang dikenal sebagai “Venesianya Jawa”. Julukan ini disematkan karena keindahan jaringan sungai dan kanalnya yang menyerupai kota Venesia di Italia. Kota tersebut adalah Kota Pekalongan, yang berhasil memuncaki daftar kekayaan daerah di awal 2025.

Simak! Prediksi Keberuntungan Spiritualitas untuk Weton Senin Wage di Tahun 2025

Sementara itu, Kabupaten Cilacap menempati posisi kedua sebagai daerah terkaya. Capaian Cilacap tak lepas dari kontribusi sektor industri pengolahan, perdagangan besar, pelabuhan, serta aktivitas migas yang terus berkembang pesat. Menurut BPS Jawa Tengah, perhitungan PDRB atas dasar harga konstan digunakan untuk melihat pertumbuhan ekonomi secara lebih objektif karena angka tersebut sudah disesuaikan dengan faktor inflasi.

Dengan demikian, perkembangan ekonomi riil suatu wilayah dapat diketahui secara akurat. Kepala BPS Provinsi Jawa Tengah, dr. Agus Wibowo, menjelaskan bahwa PDRB per kapita menjadi salah satu indikator utama dalam mengukur kesejahteraan ekonomi masyarakat.

Senin Wage 2025: Bongkar Rahasia Prediksi Kesehatan dan Jaga Keseimbangan

"PDRB harga konstan penting sebagai tolok ukur perkembangan ekonomi riil. Ini menunjukkan kemampuan produksi suatu daerah tanpa dipengaruhi perubahan harga," terangnya dalam konferensi pers yang dikutip dari Laman BPS.

Data yang dirilis BPS mencatat bahwa sektor industri pengolahan, konstruksi, perdagangan, dan pertanian masih menjadi kontributor utama pertumbuhan ekonomi di sebagian besar kabupaten/kota Jawa Tengah. Pekalongan, yang dikenal sebagai kota batik, mampu mengoptimalkan potensi industri kreatif dan perdagangan ekspor sehingga mendongkrak PDRB secara signifikan.

Cilacap sendiri terus mencatatkan pertumbuhan positif berkat aktivitas industri besar, distribusi energi, dan peran strategis Pelabuhan Tanjung Intan sebagai gerbang logistik nasional.

Hasil rilis PDRB ini diharapkan menjadi motivasi bagi pemerintah kabupaten/kota lain untuk meningkatkan daya saing ekonomi daerahnya.

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menegaskan akan terus mendukung pengembangan infrastruktur, investasi, dan pemberdayaan usaha kecil menengah di semua wilayah.

Dengan capaian ini, Pekalongan dan Cilacap menunjukkan bahwa daerah dengan pengelolaan potensi lokal yang optimal mampu bersaing dan menjadi motor ekonomi Jawa Tengah