Ahmad Bagus Sayat Leher Sendiri: Surat Kontrol Jiwa, Pisau Berdarah, dan Pesan Sebelum Mengakhiri Hidup di Kendal
- pexel @Elijah O'Donnell
Viva, Banyumas - Tragedi memilukan terjadi di Desa Kaliayu, Kecamatan Cepiring, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Seorang remaja berusia 21 tahun bernama Ahmad Bagus ditemukan meninggal dunia dalam kondisi mengenaskan pada Jumat, 4 Juli 2025. Peristiwa ini menggegerkan warga sekitar dan menjadi sorotan publik setelah beredar informasi mengenai pesan terakhir korban di media sosial. Kapolsek Cepiring AKP Darwan membenarkan kejadian tersebut.
Ia menjelaskan, korban pertama kali ditemukan oleh ibunya, Ngatini, saat pulang dari sawah sekitar pukul 06.00 WIB. Saat memasuki rumah melalui pintu depan, Ngatini terkejut mendapati lantai yang berlumuran darah.
Rasa panik kian memuncak ketika ia mendapati Ahmad Bagus tergeletak dalam keadaan terlentang dengan luka parah di leher. AKP Darwan dalam keterangan resmi yang dikutip dari akun Instagram @kejadiankendal mengatakan Korban ditemukan dalam kondisi bersimbah darah di ruang depan rumahnya.
Diduga luka tersebut akibat sayatan benda tajam. Petugas Polsek Cepiring yang menerima laporan segera mendatangi lokasi dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Dari hasil pemeriksaan, ditemukan pisau dapur berlumuran darah yang diduga digunakan korban untuk menyayat lehernya sendiri.
Selain itu, polisi juga menemukan surat kontrol dari poli jiwa RSUD dr Soewondo Kendal, yang menguatkan dugaan bahwa korban memiliki riwayat gangguan kesehatan mental.
Salah satu fakta yang menyita perhatian publik adalah unggahan status WhatsApp korban pada pukul 04.00 WIB, hanya beberapa jam sebelum ditemukan meninggal dunia. Pesan itu berbunyi, "telah sampai di ujung jalan, sudah kehilangan arah tujuan," seakan menjadi pesan perpisahan terakhir yang menyiratkan keputusasaan mendalam.
Kapolsek menegaskan, dari keterangan saksi-saksi dan hasil pemeriksaan awal, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan lain atau kehilangan barang di rumah korban.
Dugaan sementara, korban meninggal akibat bunuh diri karena depresi berkepanjangan. AKP Darwan menambahkan Korban sudah lama mengidap gangguan jiwa, dan dari hasil pemeriksaan medis, penyebab kematian diduga karena kehabisan darah dari luka sayatan.
Setelah pemeriksaan selesai, jenazah Ahmad Bagus dievakuasi ke RSUD dr Soewondo Kendal untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Pihak keluarga menerima peristiwa ini sebagai musibah dan menyatakan keberatan dilakukan autopsi. Duka mendalam menyelimuti keluarga korban. Peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya kepedulian terhadap kesehatan mental, agar tragedi serupa tidak kembali terulang