Terungkap! Motif Pembunuhan Ibu dan Anak di Tambora yang Menggemparkan
Viva, Banyumas – Kasus motif pembunuhan ibu dan anak di Tambora membuat geger warga. Siapa sangka, kepercayaan terhadap ritual supranatural malah berujung pada kematian tragis? Mayat seorang ibu dan anak ditemukan dalam toren air di Tambora, Jakarta Barat, mengungkap kisah kelam tentang utang piutang dan penipuan berkedok dukun pengganda uang. Kenapa kasus ini bisa terjadi? Mari kita kupas lebih dalam.
Awal Mula Motif Masalah
Febri Arifin alias Ari (31), seorang pria yang dikenal baik oleh korban, ternyata menyimpan niat jahat. Ia berhutang Rp90 juta kepada Enci (59), namun bukannya melunasi, ia justru mengaku sebagai dukun yang bisa menggandakan uang dan mencarikan jodoh. Demi menarik kepercayaan korban, Febri menjanjikan ritual khusus yang bisa membuat utangnya seakan hilang dalam sekejap.
Ritual Palsu Berujung Maut
Pada 1 Maret 2025, Febri mengajak Enci dan Eka (35) ke rumah mereka sendiri untuk melakukan ritual penggandaan uang dan pencarian jodoh. Namun, setelah ritual tak menunjukkan hasil, Enci mulai marah dan mencaci Febri. Tidak terima dengan hinaan itu, Febri kehilangan kendali dan memukul kepala Enci dengan pipa besi hingga tewas. Melihat kejadian itu, Eka panik dan berteriak, yang membuat Febri ikut mencekiknya sampai tewas.
Menyembunyikan Bukti Kejahatan
Setelah memastikan korban tidak bernyawa, Febri bingung harus berbuat apa. Ia memutuskan untuk menyembunyikan mayat mereka dalam toren air rumah tersebut, berharap aksinya tak terungkap. Namun, bau menyengat akhirnya mengundang kecurigaan warga dan polisi pun turun tangan.
Penangkapan dan Ancaman Hukuman
Tidak butuh waktu lama, polisi berhasil menangkap Febri dan mengungkap motif pembunuhan ibu dan anak di Tambora. Ia dijerat pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman mati atau penjara seumur hidup.
Kasus ini menjadi pelajaran berharga agar lebih waspada terhadap tipu daya berkedok supranatural. Jangan mudah percaya dengan janji manis penggandaan uang, karena seperti yang terjadi dalam motif pembunuhan ibu dan anak di Tambora, kepercayaan buta bisa berujung maut.