AI Gantikan Manusia? Microsoft PHK 6 Ribu Karyawan Global Meski Kinerja Keuangan Naik!

Microsoft umumkan PHK massal 6 Ribu karyawan secara global
Sumber :
  • pexel @salvatore-de-lellis

Viva, Banyumas - Microsoft kembali menjadi sorotan dunia teknologi setelah mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sekitar 6.000 karyawan secara global, atau sekitar 3 persen dari total tenaga kerjanya.

Bekasi Audit Watch Bongkar Kejanggalan Keuangan PT Migas, Jaksa Diminta Turun Tangan

Gelombang PHK ini menjadi salah satu yang terbesar sejak awal tahun 2023, ketika raksasa teknologi tersebut memangkas hingga 10.000 posisi. Menariknya, langkah ini dilakukan meski Microsoft baru saja melaporkan kinerja keuangan yang melebihi ekspektasi analis.

Laba tinggi ternyata tidak menghentikan perusahaan untuk melakukan efisiensi besar-besaran demi menyesuaikan struktur organisasinya dengan arah teknologi masa depan.

Pabrik Coca Cola di Bali Tutup 1 Juli 2025, 70 Karyawan Kena PHK!

Salah satu faktor utama yang diyakini memicu gelombang PHK ini adalah pesatnya integrasi kecerdasan buatan (AI) dalam berbagai lini bisnis Microsoft.

Dilansir dari laman Times Of India, CEO Satya Nadella bahkan mengungkapkan bahwa dalam beberapa proyek internal, AI kini menulis hingga 30 persen dari total kode yang dibutuhkan.

5 Ribu Karyawan Petronas Terancam PHK, Ada Apa dengan Raksasa Migas Ini?

Angka ini menunjukkan perubahan besar dalam cara kerja pengembangan perangkat lunak dan otomatisasi proses teknis. PHK kali ini menyasar berbagai tingkatan jabatan dan wilayah, dengan fokus utama pada pengurangan lapisan manajemen yang dianggap memperlambat proses pengambilan keputusan.

Strategi ini mencerminkan komitmen Microsoft untuk bergerak lebih gesit dalam merespons dinamika pasar yang makin kompetitif, terutama di sektor cloud, perangkat lunak berbasis AI, dan keamanan digital.

Banyak pihak melihat kebijakan ini sebagai sinyal kuat bahwa masa depan dunia kerja akan semakin bergantung pada kecanggihan teknologi AI. Tugas-tugas yang sebelumnya memerlukan tenaga manusia kini mulai digantikan oleh algoritma pintar, mengubah lanskap ketenagakerjaan secara signifikan.

Meskipun langkah efisiensi ini bisa memperkuat posisi Microsoft di kancah teknologi global, dampaknya terhadap ribuan karyawan yang kehilangan pekerjaan tidak bisa diabaikan.

Kritik pun bermunculan, terutama terkait etika bisnis di tengah keberhasilan finansial perusahaan. Ke depan, PHK massal semacam ini diprediksi akan semakin sering terjadi di perusahaan teknologi besar, seiring dengan meningkatnya penggunaan AI dalam operasional.

Transformasi digital bukan hanya membawa efisiensi, tapi juga tantangan serius bagi tenaga kerja global.

Dengan perubahan besar ini, pertanyaan yang mengemuka: Apakah AI benar-benar akan menggantikan manusia? Bagi Microsoft, langkah ini mungkin awal dari era baru yang lebih cepat dan efisien — meskipun harus mengorbankan ribuan pekerja manusia