Kecelakaan Maut Cianjur: 1 Keluarga Tewas, Tak Pakai Sabuk Pengaman Saat Mobil Menabrak Pohon
- pexel @Artyom Kulakov
Viva, Banyumas - Kecelakaan tragis terjadi di Jalan Raya Sindangbarang–Naringgul, Desa Jatisari, Kecamatan Sindangbarang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, pada Kamis (26/6/2025).
Satu keluarga terdiri dari ayah, ibu, dan seorang anak balita tewas di tempat setelah mobil yang mereka tumpangi menabrak pohon di pinggir jalan. Peristiwa ini menyisakan duka mendalam bagi warga Desa Mekarsari, Kecamatan Agrabinta, karena salah satu korban merupakan Kepala Desa setempat, Teguh Peryata.
Korban lainnya adalah istrinya, Lia Patmawati, yang juga diketahui mengemudikan kendaraan, serta anak mereka yang masih berusia 3 tahun, Ziozian Perdita. Ketiganya duduk di kursi depan mobil Toyota Rush bernomor polisi F 1577 WZ saat kecelakaan terjadi. Kanit Gakkum Satlantas Polres Cianjur, Ipda Ika Cakra, mengatakan bahwa kecelakaan diduga disebabkan oleh pengemudi kehilangan kendali saat melaju dalam kecepatan tinggi.
Hasil penyelidikan awal menunjukkan bahwa kendaraan melaju lebih dari 60 km/jam sebelum akhirnya keluar jalur dan menabrak pohon besar di sisi kiri jalan.
“Diduga kuat seluruh penumpang tidak mengenakan sabuk pengaman. Saat benturan terjadi, mereka terpental ke bagian dalam kabin dan mengalami luka fatal di kepala dan dada,” jelas Ipda Ika dilansir dari laman Viva pada 29 Juni 2025.
Dari insiden tersebut, satu korban selamat adalah anak pertama pasangan tersebut, Alsif Wijaya (8). Ia mengalami patah tulang kaki dan segera dilarikan ke RSUD Sayang Cianjur untuk mendapat perawatan intensif.
Kondisinya kini mulai membaik meskipun masih dalam pengawasan medis. Kecelakaan ini menjadi peringatan penting bagi para pengguna jalan akan pentingnya penggunaan sabuk pengaman, bahkan saat duduk di kursi depan maupun belakang.
Dalam banyak kasus, sabuk pengaman terbukti mampu meminimalisir risiko kematian akibat benturan keras.
Pihak kepolisian juga mengimbau agar masyarakat tidak hanya mematuhi batas kecepatan, tetapi juga selalu menggunakan sabuk pengaman sebagai bentuk perlindungan diri saat berkendara.
Terutama dalam perjalanan jarak jauh atau pada medan jalan yang memiliki banyak tikungan dan turunan tajam, seperti di wilayah Sindangbarang.
Polisi saat ini masih melakukan pendalaman lebih lanjut terkait kondisi kendaraan serta rute yang dilalui. Kasus ini juga tengah dikaji untuk dijadikan bahan evaluasi keselamatan lalu lintas di jalur rawan kecelakaan