Apa Makna Larung Jolen? Festival Nelayan Cilacap 2025 Ungkap Filosofinya

Prosesi Larung Jolen di Festival Nelayan Cilacap 2025
Sumber :
  • Pemkab Cilacap

Viva, Banyumas - Sebagai wujud pelestarian budaya leluhur sekaligus ungkapan syukur atas limpahan hasil laut, Pemerintah Kabupaten Cilacap menyelenggarakan Festival Nelayan Cilacap 2025 yang digelar dengan meriah dan sarat makna. Festival tahunan ini menjadi agenda penting bagi masyarakat pesisir yang menjunjung tinggi nilai tradisi dan kebersamaan.

Tradisi Tua di Nusakambangan: Rahasia Nyekar Sebelum Festival Nelayan Cilacap 2025

Salah satu momen paling ditunggu dalam rangkaian acara tersebut adalah prosesi Larung Jolen. Tradisi sakral ini mencerminkan penghormatan masyarakat nelayan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rezeki laut yang diberikan, serta menjadi simbol hubungan harmonis antara manusia dan alam yang menjadi sumber penghidupan.

Melalui Festival Nelayan Cilacap 2025, para nelayan, warga, dan generasi muda diajak untuk terus menjaga kearifan lokal. Prosesi Larung Jolen bukan sekadar ritual, melainkan pengingat pentingnya melestarikan budaya serta menjaga keberlanjutan ekosistem laut demi masa depan bersama.

Kepala Kerbau hingga Tumpeng, Ini Isi Sesaji Jolen di Sedekah Laut Cilacap 2025

Acara dimulai dengan Malam Tasyakuran pada Kamis, 26 Juni 2025 di Pendopo Wijayakusuma Sakti Cilacap. Dalam prosesi tersebut, sesaji dan jolen-jolen yang dikirimkan dari Keluarga Mataram secara simbolis diserahkan kepada Wakil Ketua I Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Cilacap, Parjo.

Penyerahan ini menandai ikatan spiritual dan budaya yang kuat antara tradisi leluhur dan masyarakat nelayan masa kini. Larung Jolen sendiri memiliki makna filosofis yang mendalam.

Jabatan Sekda dan Sekwan Cilacap Dibuka Tapi Tak Ada yang Daftar, Ada Apa Dengan ASN?

Tradisi ini dipercaya sebagai wujud syukur atas hasil laut yang melimpah dan doa permohonan keselamatan bagi para nelayan yang setiap hari menghadapi risiko di lautan.

Jolen berisi berbagai hasil bumi, tumpeng, dan ubo rampe yang dilabuhkan ke laut sebagai simbol pengembalian rezeki kepada alam. Bupati Cilacap, Syamsul Auliya Rachman, menegaskan bahwa Festival Nelayan tidak hanya menjadi acara seremonial tahunan, tetapi juga sarana edukasi budaya bagi generasi muda.

Halaman Selanjutnya
img_title