20 Tahun Hidup di Air Rob, Warga Demak Hanya Ingin Satu: Tanggul Itu Cepat Selesai!
- Pemprov Jateng
Bahkan sebagian dari mereka, termasuk dirinya, harus meninggalkan rumah yang tenggelam dan berpindah ke lahan milik BBWS hanya untuk bisa bertahan.
“Kami sudah tidak bisa bedakan mana rumah mana kolam. Tapi harapan kami tetap hidup: semoga tanggul laut ini cepat selesai,” ujarnya lirih dilansir dari Pemprov Jateng pada 25 Juni 2025.
Di sisi lain, kisah Mbah Sumaerah (70) juga mencerminkan penderitaan panjang yang belum usai. Bersama anak, menantu, dan dua cucunya, ia tinggal di rumah panggung yang setiap hari tergenang rob setinggi perut orang dewasa.
Untuk masuk ke rumah pun, orang harus meniti papan kayu agar tidak tercebur. Kondisi ini jelas tidak layak untuk ditinggali, apalagi untuk membesarkan anak-anak. Namun apa daya, untuk pindah saja mereka tak punya biaya. Pembangunan giant sea wall menjadi satu-satunya solusi jangka panjang yang diyakini warga akan mengakhiri derita ini.
Mereka paham bahwa penyedotan air atau pengerukan sungai hanya bersifat sementara. Maka tak heran jika warga seperti Zamroni dan Mbah Sumaerah menggantungkan seluruh asa mereka pada proyek tanggul tersebut.
Warga Demak berharap pemerintah tidak menunda penyelesaian tanggul laut. Mereka ingin masa depan anak cucu bisa terbebas dari penderitaan puluhan tahun yang mereka alami.
“Kami tidak ingin cucu-cucu kami tidur di atas genangan rob seperti kami. Cukup kami saja yang rasakan,” ucap Mbah Sumaerah.