Bripda BYA Tak Hanya Diduga Tipu Wanita untuk Pinjol, Ternyata Juga Main Judol dan Kasus Asusila!
- instagram @humas_poldajateng
Viva, Banyumas - Kasus mencoreng kembali menghantam institusi kepolisian Jawa Tengah, saat nama Bripda BYA mencuat ke permukaan. Ia diduga kuat tipu wanita untuk membantu membayar utang pinjol yang menumpuk. Aksinya yang memanfaatkan perasaan para korban untuk keuntungan pribadi ini menjadi perhatian serius, terutama karena melibatkan anggota aktif Polri.
Skandal Bripda BYA tak berhenti di penipuan terhadap wanita demi pinjol saja. Dalam pengembangan kasus, ia juga diketahui main judol yang memperparah citra dirinya sebagai aparat hukum. Dugaan tambahan bahwa ia terlibat dalam kasus asusila memperkeruh situasi, menunjukkan adanya pelanggaran berlapis dalam kehidupan pribadinya.
Tindakan Bripda BYA yang menipu wanita untuk melunasi pinjol, sekaligus terlibat dalam main judol dan kasus asusila, menjadi sorotan luas di masyarakat. Publik menuntut agar aparat bertindak tegas, mengingat pelanggaran yang dilakukan tak hanya mencoreng etika, tapi juga nama baik institusi kepolisian.
Mengutip tvonenews, Skandal Bripda BYA ini viral usai akun X (sebelumnya Twitter) @viralinae membongkar sejumlah tuduhan mengejutkan.
Dalam unggahan tersebut, sang oknum polisi disebut sering mempermainkan perasaan wanita untuk membantu melunasi beban pinjolnya. Bahkan, salah satu korban diduga adalah seorang istri orang. Tindakan tak etis itu menimbulkan kecaman luas di media sosial.
Tak lama setelah viral, Polda Jateng melalui Kabidhumas Kombes Artanto angkat bicara dan membenarkan adanya dugaan hubungan di luar nikah dan aktivitas judi online yang melibatkan BYA.
Menurut pernyataan resmi, Bripda BYA kini telah ditahan dan dikenakan sanksi Kode Etik Profesi Polri (KEPP). Ia akan segera menjalani sidang etik untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Meskipun hingga saat ini belum ada korban yang melapor secara resmi, proses penyelidikan tetap berlanjut dan ditangani secara profesional oleh internal Polda Jateng.
Kasus ini menjadi alarm serius soal pentingnya pengawasan terhadap personel kepolisian, terutama dalam menjaga integritas dan moral aparat di mata publik. Bripda BYA, yang awalnya hanya dituduh menipu wanita demi pinjol, kini menghadapi rangkaian persoalan lebih luas—dari judol hingga dugaan hubungan asusila.
Masyarakat pun mendesak agar proses hukum berjalan transparan dan tuntas. Perilaku menyimpang Bripda BYA menjadi contoh buruk yang mencoreng nama baik institusi.
Kasus ini diharapkan menjadi momentum bersih-bersih dari oknum bermasalah di tubuh Polri, serta mendorong aparat lainnya untuk menjaga etika dan profesionalitas di segala situasi