6 Weton Tibo Pati yang Justru Bawa Rejeki Besar: Saat “Kematian” Jadi Awal Hidup Baru Menurut Primbon Jawa
- Ilustrasi - pixabay/tortugamediaservices
VIVA, Banyumas – Dalam khazanah budaya Jawa, weton memegang peranan penting dalam memahami karakter, nasib, dan perjalanan hidup seseorang.
Perhitungan weton didasarkan pada kombinasi hari lahir Masehi dan pasaran Jawa. Dari berbagai jenis weton, ada beberapa yang dikenal dengan istilah "Tibo Pati". Istilah ini seringkali disalahartikan sebagai pertanda buruk atau kematian.
Padahal, dalam Primbon Jawa, "Tibo Pati" memiliki makna filosofis yang lebih dalam, mengacu pada fase kehidupan di mana seseorang harus "mati" dalam artian mengakhiri suatu periode atau kebiasaan lama untuk memulai sesuatu yang baru dan lebih baik.
Sebelum membahas weton spesifik, penting untuk digarisbawahi bahwa "Tibo Pati" bukanlah ramalan akan kematian fisik.
Sebaliknya, ia melambangkan titik balik, akhir dari sebuah siklus, atau transisi menuju fase kehidupan yang lebih matang.
Ini bisa berarti berakhirnya masa sulit, kematian ego, atau bahkan pergantian profesi yang membawa pada kesuksesan.
Berikut adalah enam weton yang sering dikaitkan dengan Tibo Pati dalam Primbon Jawa: