Rusia Ancam Bereaksi Keras Jika Khamenei Dibunuh AS atau Israel Bisa Buka Kotak Pandora

Rusia beri peringatan keras soal ancaman terhadap Khamenei
Sumber :
  • instagram @khamenei.ir110

Viva, Banyumas - Pemerintah Rusia kembali menyampaikan sikap tegas terhadap dinamika konflik Timur Tengah yang melibatkan Iran. Dalam wawancara bersama Sky News pada Jumat (20/6), juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengeluarkan ancaman serius bahwa negaranya akan memberikan reaksi keras jika Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Khamenei, benar-benar dibunuh oleh AS atau Israel.

Kapal Induk Nuklir USS Nimitz Milik AS Melintasi Perairan Aceh dengan Transponder Mati, Apa Artinya?

Peringatan ini muncul menyusul pernyataan beberapa pemimpin yang memicu kekhawatiran eskalasi militer lebih luas.

Menurut Peskov, tindakan seperti upaya pembunuhan terhadap Khamenei akan membawa dampak berbahaya di kawasan, bahkan bisa memicu kekacauan global.

Rudal Sejjil Diklaim Iran Tembus Iron Dome Israel, Ini Kelebihan Mematikannya!

Rusia menilai bahwa bila AS atau Israel nekat melakukan langkah tersebut, maka pihaknya tidak akan tinggal diam dan siap memberikan reaksi keras sebagai bentuk penolakan terhadap aksi sepihak yang bisa mengganggu stabilitas internasional.

Ancaman ini dimaksudkan untuk mencegah berkembangnya konflik yang lebih luas. Pernyataan Rusia tersebut juga menjadi sinyal kuat kepada dunia agar tidak meremehkan potensi ledakan krisis apabila Khamenei dibunuh.

PLTN Indonesia Akan Pakai Teknologi China atau Rusia? Ini Kata Wamen ESDM

Peskov memperingatkan bahwa langkah semacam itu bisa membuka “kotak pandora” dan menciptakan iklim ekstremisme baru di kawasan.

Dengan menyampaikan ancaman dan komitmen akan reaksi keras, Rusia ingin menunjukkan ketegasannya terhadap setiap tindakan provokatif yang dilakukan AS atau Israel terhadap pemimpin tertinggi Iran itu.

Dilansir dari Reuters, Dalam wawancara tersebut, Peskov menyebut rencana pembunuhan Khamenei sebagai wacana yang sangat berbahaya. Menurutnya, jika benar terjadi, hal itu akan membuka kotak pandora, memicu kekacauan yang lebih luas di kawasan Timur Tengah.

Peskov juga menggarisbawahi bahwa masyarakat Iran sangat terorganisir dan terkonsolidasi, sehingga tindakan semacam itu bisa memunculkan gelombang ekstremisme dan perlawanan dalam negeri yang tidak bisa dikendalikan.

Isu ini mencuat setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Presiden AS Donald Trump sama-sama melontarkan pernyataan terkait kemungkinan pembunuhan Khamenei.

Trump bahkan menyatakan di platform Truth Social bahwa ia tahu lokasi Khamenei dan bisa bertindak kapan saja. Rusia pun mengancam bahwa tindakan semacam itu tak hanya akan merusak stabilitas kawasan, tapi juga memancing konflik geopolitik yang jauh lebih besar.

Peringatan keras dari Rusia ini menambah kompleksitas krisis yang sedang berlangsung.

Dengan Rusia yang bersikap tegas, wacana pembunuhan Khamenei kini menjadi isu internasional yang tak bisa diabaikan.

Kremlin menyerukan kepada AS dan Israel untuk menghentikan retorika berbahaya dan kembali pada jalur diplomatik guna menghindari konfrontasi yang lebih luas