Misteri Nelayan Jepara Tewas di Sungai: Luka Gores dan Busa di Mulut Jadi Sorotan

Nelayan ditemukan tewas di Sungai Semat Jepara
Sumber :
  • instagram @pmikabupatenjepara

Viva, Banyumas - Misteri nelayan tewas kembali mengguncang warga Jepara setelah jasad Sukamto, pria 50 tahun asal Desa Krapyak, ditemukan tidak bernyawa di Sungai Desa Semat, Kecamatan Tahunan. Peristiwa tragis ini terjadi saat korban sedang menjaring ikan pada Rabu pagi, dan membuat gempar masyarakat sekitar yang biasa beraktivitas di sekitar sungai tersebut.

Oknum Guru SD di Jepara Jadi Tersangka Kasus Pelecehan Sesama Jenis Kepada Murid nya

Banyak yang bertanya-tanya apa penyebab sebenarnya di balik kematian mendadak nelayan berpengalaman ini. Ketika tubuh korban ditemukan oleh sang adik dalam posisi tengkurap di permukaan sungai, muncul kejanggalan yang menjadi sorotan. Selain kondisi korban yang sudah tewas, terlihat luka gores pada bagian tubuhnya serta adanya busa di mulut, yang menambah misteri nelayan tewas di wilayah Jepara tersebut.

Meski tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan serius, banyak pihak menduga ada faktor lain di balik insiden di sungai itu. Hasil pemeriksaan medis menunjukkan luka gores akibat benturan benda tumpul dan busa di mulut korban, yang menguatkan spekulasi bahwa kematiannya tidak semata karena kecelakaan biasa.

Tragis Tapi Menginspirasi: Nelayan Batang Meninggal, Keluarga Terima Rp224 Juta dari BPJS

Misteri nelayan tewas ini pun masih menjadi perbincangan hangat di Jepara, mengingat kejadian terjadi di tempat umum dan penuh aktivitas warga.

Aparat diminta lebih lanjut menyelidiki penyebab kematian di sungai tersebut agar tidak menimbulkan kecemasan lebih besar di masyarakat.

Jepara Pinjam 86 Miliar untuk Sulap 43,3 Ribu Meter Jalan Jadi Mulus

Dikutip dari akun Instagram @jeparakekinian, Menurut keterangan resmi dari Kasatreskrim Polres Jepara, AKP M. Faizal Wildan Umar Rela, korban berangkat menjaring ikan bersama adiknya sekitar pukul 06.30 WIB.

Mereka menuju lokasi menggunakan sepeda motor dan mulai memasang alat tangkap jenis branjang di pinggiran Sungai Semat. Awalnya, aktivitas berjalan normal. Namun sekitar pukul 10.00 WIB, adik korban menyadari bahwa Sukamto tak lagi terlihat mengangkat jaring.

Saat didekati, tubuh sang kakak sudah dalam kondisi tengkurap mengambang di sungai. Adik korban pun segera meminta bantuan warga untuk mengevakuasi jenazah ke pinggir sungai.

Hasil pemeriksaan tim medis Puskesmas Tahunan menyebutkan, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan atau luka akibat penganiayaan. Namun terdapat luka gores sepanjang 15 cm akibat benda tumpul dan busa pada mulut korban. Diduga korban telah meninggal satu jam sebelum ditemukan.

Diketahui, Sukamto memiliki riwayat penyakit hernia yang pernah dioperasi, namun belakangan penyakit itu kambuh kembali.

Diduga, aktivitas mengangkat jaring dan tekanan fisik menyebabkan kondisi korban memburuk hingga akhirnya meninggal dunia.

Kasus nelayan Jepara yang tewas di Sungai Semat ini menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan saat bekerja di alam terbuka.

Warga dan nelayan diminta selalu berhati-hati dan mengenali kondisi tubuh sebelum melakukan aktivitas berat di sungai atau laut