Percaya Cinta Dunia Maya, Staf Presiden Prabowo Kani Dwi Tertipu Akun Pilot Palsu Rugi Puluhan Juta
- instagram @kanidwi
Viva, Banyumas - Kasus love scamming kembali mencuat setelah staf Presiden Prabowo, Kani Dwi, dilaporkan tertipu oleh seseorang yang menggunakan akun pilot palsu di media sosial. Korban awalnya percaya cinta dunia maya setelah pelaku yang diketahui berinisial MR mengaku sebagai pria bernama “Febrian” dan berprofesi sebagai pilot.
Kejadian bermula saat akun pilot palsu tersebut berinteraksi melalui kolom komentar Instagram milik staf Presiden Prabowo. Hubungan pun berlanjut lewat pesan pribadi dan semakin intens. Karena sudah percaya cinta dunia maya, korban akhirnya tertipu dan mentransfer uang dengan dalih bantuan administratif pekerjaan fiktif.
Rasa curiga muncul saat korban menyadari alamat yang diberikan pelaku tidak sesuai kenyataan. Setelah ditelusuri, lokasi itu fiktif. Staf Presiden Prabowo pun akhirnya sadar telah tertipu oleh akun pilot palsu dan melaporkan kejadian tersebut.
Kasus ini menjadi peringatan agar lebih waspada terhadap jebakan asmara di era cinta dunia maya.
Dilansir dari laman Instagram @moodkalbar, Direktur Reserse Kriminal Khusus (Direskrimsus) Polda Banten, Kombes Pol Yudhis Wibisana, mengungkapkan bahwa pelaku menggunakan akun Instagram palsu @febrianalydrss_ untuk mendekati korban. Awalnya, pelaku hanya meninggalkan komentar ringan di akun Instagram korban.
Komunikasi pun berlanjut secara intens hingga timbul rasa percaya dari pihak korban. Pada tanggal 1 Maret 2025, pelaku meminjam uang kepada korban sebesar Rp 13 juta, berdalih untuk mengurus administrasi sepupunya yang hendak bekerja melalui jalur orang dalam.
Korban, yang saat itu masih percaya, mentransfer uang ke rekening atas nama Indri Sintia. Tidak berhenti di situ, pada 27 April 2025, pelaku kembali meminjam uang sebesar Rp 35 juta dengan alasan untuk biaya pelatihan kerja sebagai pilot Emirates.
Korban mulai merasa curiga saat mengirim bunga ke alamat yang diberikan pelaku di Lebak, Banten, namun kemudian mengetahui bahwa alamat tersebut fiktif. Fakta ini memicu korban untuk melaporkan kejadian ke pihak kepolisian.
Kini, pelaku telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Polda Banten. Polisi mengimbau masyarakat agar berhati-hati terhadap hubungan yang hanya terjadi di dunia maya, terutama jika sudah menyangkut permintaan uang.
Kasus love scam ini menjadi pengingat penting bahwa tidak semua yang tampak romantis di media sosial adalah nyata. Terlebih, identitas palsu dan manipulasi emosional sering digunakan pelaku untuk mengecoh korban demi keuntungan pribadi