Inovasi Tanpa Batas dari Salatiga: Dari Batik Anti UV hingga Kalung Pendeteksi Bising!
- Pemprov Jateng
Viva, Banyumas - Ajang Krenova 2025 kembali menegaskan bahwa semangat inovasi di Kota Salatiga sungguh tanpa batas. Bertempat di Pendopo Pakuwon Setda, acara puncak yang berlangsung pada Rabu, 11 Juni 2025 ini menjadi bukti bahwa warga Salatiga mampu menciptakan ide-ide cemerlang yang layak diapresiasi.
Salah satu sorotan dalam acara tersebut adalah karya batik fungsional yang dirancang sebagai pelindung anti UV, memadukan estetika tradisional dengan manfaat kesehatan. Tak kalah menarik, para pelajar Salatiga pun menunjukkan daya cipta yang luar biasa.
Salah satu inovasi pelajar yang mencuri perhatian adalah kalung pendeteksi tingkat bising, sebuah solusi kreatif untuk menciptakan lingkungan belajar dan kerja yang lebih nyaman. Inovasi ini membuktikan bahwa potensi generasi muda di Salatiga juga tanpa batas, mampu bersaing dan menghasilkan ide yang relevan dengan kebutuhan masyarakat modern.
Kegiatan ini bukan sekadar ajang perlombaan, melainkan juga panggung penghargaan bagi para pelopor inovasi di Salatiga. Baik melalui batik anti UV maupun kalung pendeteksi bising, karya-karya tersebut mencerminkan komitmen masyarakat untuk terus bergerak maju.
Dengan semangat tanpa batas, Salatiga memperlihatkan bahwa kota ini bukan hanya kaya budaya, tetapi juga sarat ide-ide brilian yang siap mendukung pembangunan daerah.
Wali Kota Salatiga, Robby Hernawan, hadir langsung untuk menyerahkan penghargaan kepada para pemenang yang berhasil mencuri perhatian dewan juri lewat ide-ide luar biasa.
“Ini bukan sekadar lomba. Inovasi adalah langkah strategis dalam pembangunan daerah,” ujarnya tegas dilansir dari laman Pemprov Jateng pada 13 Juni 2025. Ajang Krenova 2025 membuktikan bahwa kreativitas masyarakat Salatiga tidak bisa diremehkan.
Dari 51 inovasi yang masuk, 26 berasal dari kategori umum dan 25 dari kategori pelajar. Setelah proses seleksi ketat, terpilih 15 finalis dari masing-masing kategori, dan akhirnya ditentukan tiga inovasi terbaik.
Komunitas Soramata keluar sebagai juara di kategori umum berkat inovasi kain batik pelindung sinar ultraviolet. Karya ini memadukan kearifan lokal dengan teknologi demi kesehatan kulit.
Sementara itu, SMKN 2 Salatiga menyabet juara kategori pelajar dengan inovasi noisenecklace—sebuah kalung pendeteksi kebisingan yang bermanfaat menciptakan lingkungan yang lebih nyaman.
Kepala Bappeda Salatiga, Agung Hendratmiko, menyampaikan bahwa Pemerintah Kota akan terus mendukung budaya inovasi sebagai pilar penting dalam pembangunan.
“Kami ingin menjadikan Salatiga sebagai kota yang terus bergerak dan mencipta,” ujarnya.
Para pemenang tidak hanya membawa pulang piala dan sertifikat, tetapi juga uang pembinaan sebagai bentuk apresiasi konkret dari pemerintah terhadap semangat berkarya.
Ajang ini menjadi bukti bahwa inovasi bukan monopoli kota besar—di Salatiga, ide-ide besar lahir dari tempat yang sederhana