Hasil Iuran Setahun, Warga Desa Batur Banjarnegara Sembelih 720 Hewan Kurban Sampai Bayi Baru Lahir Dapat Daging Kurban

Ilustrasi Tradisi kurban massal Desa Batur, hasil iuran setahun
Sumber :
  • pexel @Monirul Islam

Viva, Banyumas - Pada momen Idul Adha 2025, warga Desa Batur di Kabupaten Banjarnegara kembali menjadi sorotan nasional. Lewat semangat gotong royong yang telah menjadi tradisi, mereka sukses sembelih 720 hewan kurban, terdiri dari 197 sapi dan 523 kambing.

545 Hewan Kurban di Bantul Terinfeksi Cacing Hati, Ini Kata DKPP

Jumlah tersebut melampaui capaian tahun lalu yang tercatat sebanyak 668 ekor, menunjukkan peningkatan partisipasi warga dan semangat kolektif yang semakin kuat. Pencapaian ini tak lepas dari sistem iuran setahun yang dijalankan oleh warga Desa Batur.

Iuran tersebut dikumpulkan secara rutin sejak Idul Adha sebelumnya, dengan mekanisme yang disesuaikan dengan profesi masing-masing. Di bawah koordinasi panitia, hasil iuran dari warga di 13 dusun itu memungkinkan mereka sembelih 720 hewan kurban tanpa mengandalkan bantuan luar.

Air Biru Raja Ampat Kini Cokelat, Warga Ungkap Dampak Tambang Nikel di Pulau Gag

Inisiatif ini menjadi contoh pengelolaan sosial yang efektif di wilayah Banjarnegara. Lebih dari sekadar perayaan, kegiatan sembelih 720 hewan kurban ini juga mencerminkan kekompakan warga Desa Batur dalam menjunjung nilai kebersamaan.

Berkat iuran setahun, distribusi daging kurban dilakukan secara merata, bahkan hingga ke kabupaten tetangga.

CCTV Detik-Detik Kecelakaan di Pagedongan, Sepeda Motor VS Mobil Angkot

Tradisi di Desa Batur, Banjarnegara, ini menunjukkan bahwa dengan niat baik dan sistem yang terorganisir, kegiatan kurban dapat dijalankan dengan maksimal dan penuh makna.

Yang membuat tradisi ini semakin mengagumkan adalah sumber dananya. Kepala Desa Batur, Ahmad Fauzi, mengungkapkan bahwa seluruh hewan kurban tersebut berasal dari iuran warga yang dikumpulkan selama setahun penuh, dimulai sejak Idul Adha tahun sebelumnya.

Mekanisme iuran pun disesuaikan dengan jenis pekerjaan masing-masing warga agar terasa ringan namun konsisten.

Dikutip dari akun Instagram @sefruitfakta, Ahmad Fauzi mengatakan Pedagang pasar menyetor iuran tiap lima hari, petani menyumbang dari hasil panennya, karyawan menyisihkan gaji bulanan, dan sebagian warga lain menggunakan sistem tabungan harian.

Panitia kurban mencatat bahwa jumlah total daging yang dihasilkan mencapai sekitar 25 ton, yang kemudian dibagikan bukan berdasarkan keluarga, tapi per jiwa.

Menariknya, bayi yang baru lahir dan tamu pun tetap mendapat bagian daging kurban, menunjukkan betapa inklusifnya sistem pembagian ini.

Tak hanya untuk warga lokal, daging kurban dari Desa Batur juga didistribusikan ke berbagai wilayah sekitar, seperti Wonosobo, Batang, Pekalongan, Temanggung, Magelang, hingga kembali ke Batang.

Tradisi ini membuktikan bahwa dengan gotong royong dan manajemen komunitas yang baik, kegiatan besar dapat dilakukan tanpa sponsor besar ataupun anggaran negara.

Ahmad Fauzi mengatakan Tradisi ini sudah berlangsung bertahun-tahun dan terus kami jaga. Semangat kebersamaan adalah kuncinya. Desa Batur tak hanya merayakan Idul Adha, tetapi juga merayakan semangat solidaritas dan keberkahan hasil kerja kolektif