Tiga Hari Hilang, Warga Banyumas yang Terseret Sungai Tajum Ditemukan Tak Terduga di Laut Cilacap
- Dok. Humas Basarnas Cilacap
VIVA, Banyumas – Cilacap kembali menjadi perhatian setelah ditemukannya korban terseret arus Sungai Tajum yang sempat dinyatakan hilang selama tiga hari.
Tim SAR Gabungan akhirnya menemukan KS (63), warga Desa Wlahar, Kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas, dalam kondisi meninggal dunia di perairan laut Cilacap.
Penemuan ini sekaligus mengakhiri operasi pencarian yang melibatkan berbagai unsur SAR di wilayah tersebut.
Peristiwa ini bermula ketika seorang KS dilaporkan terseret arus Sungai Tajum pada Jumat (7/3/2025).
Setelah pencarian intensif selama tiga hari, korban akhirnya ditemukan pada Minggu (10/3/2025) pukul 09.45 WIB.
Seorang nelayan yang sedang melaut di perairan Cilacap melaporkan adanya jenazah terapung sekitar 60 kilometer dari lokasi awal kejadian.
Tim SAR Gabungan segera merespons laporan tersebut dengan mengerahkan satu tim Rescue Inflatable Boat (RIB) untuk melakukan evakuasi.
Pada pukul 10.35 WIB, jenazah berhasil dievakuasi dan dibawa ke dermaga PPSC Cilacap. Proses ini dilakukan dengan hati-hati mengingat kondisi perairan yang cukup berombak.
Setibanya di dermaga pada pukul 11.55 WIB, korban langsung dibawa ke RSUD Cilacap untuk proses visum.
Setelah pemeriksaan medis dilakukan, jenazah kemudian diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan. Dengan ditemukannya korban, operasi pencarian resmi ditutup, dan seluruh personel SAR yang terlibat dikembalikan ke satuan masing-masing.
Sebelumnya, pencarian dilakukan secara intensif dengan membagi tim menjadi tiga Search and Rescue Unit (SRU).
Setiap unit memiliki tugas masing-masing untuk memperluas jangkauan pencarian di sepanjang aliran Sungai Tajum.
- SRU 1 melakukan penyisiran permukaan air menggunakan perahu rafting FAJI dari Jembatan Pekodokan hingga Jembatan Kalipandan, dengan jarak sekitar 7 kilometer.
- SRU 2 menggunakan perahu LCR untuk menyusuri sungai sejauh 12 kilometer dari Jembatan Kalipandan ke Jembatan Mergasana.
- SRU 3 bertugas melakukan pemantauan di sekitar Jembatan Losari hingga titik pertemuan Sungai Tajum dan Sungai Serayu.
Selama proses pencarian, berbagai kendala dihadapi, seperti arus sungai yang deras dan kondisi cuaca yang tidak menentu.
Namun, dengan kerja sama yang solid antara tim SAR, BPBD, TNI, Polri, relawan, dan masyarakat setempat, pencarian akhirnya membuahkan hasil