Malaysia Minta 240 Ribu Ton Jagung, Indonesia Siap Jadi Lumbung Pangan Dunia

Ilustrasi Ekspor jagung Indonesia ke Malaysia dimulai
Sumber :
  • Pexel @anujkumar

Viva, Banyumas - Malaysia secara resmi minta 240 ribu ton jagung per tahun dari Indonesia, sebuah langkah yang dinilai memperkuat posisi Indonesia sebagai calon lumbung pangan dunia. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyampaikan kabar ini pada Kamis, 5 Juni 2025, dan menyebut bahwa permintaan tersebut menjadi bukti kepercayaan negara tetangga terhadap kualitas jagung Indonesia.

Peringkat FIFA Melonjak, Timnas Indonesia Tinggalkan Malaysia Jauh Usai Kalahkan China

Sebagai bentuk respon terhadap permintaan Malaysia yang minta 240 ribu ton jagung setiap tahunnya, Indonesia telah memulai tahap awal ekspor dengan mengirimkan 1.200 ton jagung dari Kalimantan Barat. Upaya ini sejalan dengan visi Indonesia untuk menjadi lumbung pangan dunia, sekaligus menunjukkan kesiapan logistik dan produksi nasional dalam memenuhi kebutuhan ekspor besar.

Dengan permintaan Malaysia yang tinggi akan jagung, khususnya minta 240 ribu ton jagung per tahun, Indonesia semakin mantap menempatkan diri sebagai bagian penting dalam rantai pasok pangan dunia. Ekspor ini bukan hanya soal komoditas, tetapi juga langkah strategis menuju cita-cita menjadi lumbung pangan dunia yang berdaya saing tinggi.

Dulu Mengejek, Kini Mendukung! 3 Negara Asean Ini Kompak Beri Dukungan untuk Timnas Indonesia Lolos ke Piala Dunia 2026

Amran menyatakan bahwa ekspor jagung Indonesia berpotensi meningkat drastis dalam waktu dekat.

Permintaan dari Malaysia, yang mencapai 20.000 ton per bulan, hanya mencerminkan satu bagian kecil dari peluang ekspor ke negara tetangga di Asia Tenggara, termasuk Filipina dan negara lainnya.

Satu per Satu Menolak! Timnas Malaysia Gagal Naturalisasi Pemain Eropa, Indonesia Justru Makin Kuat

“Hari ini bukan sekadar kirim jagung, tapi membuktikan bahwa pertanian Indonesia makin dipercaya dunia. Jika tren ini terus berlanjut, Indonesia akan menjadi kekuatan besar dalam perdagangan pangan global,” ujar Amran yang dilansir dari laman Viva.

Tak hanya jagung, komoditas kelapa dan beras juga tengah jadi primadona ekspor. Indonesia saat ini mampu mengekspor 2,1 juta ton kelapa per tahun, dengan Malaysia menyerap sekitar 400 ribu ton.

Untuk beras, kebutuhan impor Malaysia yang tinggi membuka peluang besar bagi Indonesia untuk masuk lebih dalam ke pasar regional.

Presiden Prabowo Subianto turut menanggapi positif perkembangan ini. Dalam sambutannya saat melepas ekspor perdana di Kalimantan Barat, ia menegaskan bahwa produksi jagung nasional naik hampir 50 persen di kuartal I-2025.

Ini merupakan bukti keberhasilan kerja sama semua pihak, termasuk penggunaan benih lokal dan metode pertanian organik.

Pengiriman jagung kali ini merupakan bagian dari total ekspor 50.000 ton yang juga mencakup hasil dari NTB dan Gorontalo. Ekspor ini menjadi simbol kebangkitan pertanian nasional dan awal dari langkah besar menuju swasembada sekaligus kepercayaan global terhadap kualitas hasil pangan Indonesia