Bupati Situbondo Janji Rp.100 Juta untuk Desa yang Sukses Jalankan Koperasi Merah Putih

Bupati Situbondo Yusuf Rio Wahyu (kanan)
Sumber :
  • Antaranews

VIVA, Banyumas – Pemerintah Kabupaten Situbondo memberikan angin segar bagi desa dan kelurahan yang mampu berinovasi lewat pengelolaan Koperasi Desa Merah Putih.

Zulhas Desak Dana Rp200 T di yang Disalurkan di 5 Bank Sebagian untuk Hidupkan 16 Ribu Kopdes Merah Putih

Program ini tak hanya mendorong kemandirian ekonomi lokal, tetapi juga menjadi langkah nyata menuju pemerataan kesejahteraan masyarakat desa.

Pemerintah Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, menjanjikan bantuan keuangan khusus sebesar Rp. 100 juta bagi desa atau kelurahan yang sukses membuktikan keberhasilan dalam mengelola Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (Kopdes Merah Putih).

Desa Dapat Rp3 Miliar! Ini Syarat Kopdes Merah Putih agar Lolos Pinjaman Pemerintah

“Kalau Kopdes Merah Putih jalan dan menghasilkan, nanti pemerintah daerah yang akan memberikan suntikan dana. Desa yang bisa menjalankan hingga Desember, saya beri stimulus Rp.100 juta,” kata Bupati Situbondo Yusuf Rio Wahyu Prayogo, Selasa (7/10).

Program ini diharapkan dapat menggerakkan ekonomi lokal di seluruh desa dan kelurahan di 17 kecamatan.

Dana Desa Jadi Jaminan Pinjaman Kopdes Merah Putih, Pemkab Rembang Masih Tunggu Sinyal Pusat

Bupati Rio mengajak setiap pemerintah desa untuk mulai mengelola koperasi sesuai dengan potensi wilayahnya—mulai dari pariwisata, pertanian, perkebunan, hingga UMKM.

“Sebenarnya banyak hal yang bisa dikelola melalui Kopdes Merah Putih. Misalnya aset milik desa seperti Pantai Dubibir di Desa Ketah, Kecamatan Suboh, bisa dikembangkan agar memberikan nilai tambah bagi warga sekitar,” ujarnya.

Bupati Rio juga menekankan pentingnya semangat wirausaha di tingkat desa. Ia menegaskan bahwa seorang entrepreneur tidak perlu menunggu bantuan modal, tetapi harus berani memulai usaha dari sumber daya yang ada.

“Seorang penggerak koperasi jangan menunggu modal, mereka harus menciptakan modal sendiri. Jalankan dulu bisnisnya, sekecil apa pun yang penting jalan,” katanya menegaskan.

Selain itu, desa dan kelurahan diminta untuk menyamakan persepsi sebelum membentuk koperasi, terutama dengan menggali potensi yang bisa dikolaborasikan dengan program nasional seperti Makan Bergizi Gratis (MBG).

“Untuk mendirikan koperasi, tentukan dulu mau bisnis apa. Apa potensi desa yang bisa digarap, apakah pariwisata, UMKM, atau pertanian. Kalau ada pantai, ya kelola pantainya. Semua bisa dimulai dari hal kecil,” tutur Bupati Rio.