Batik Solo Trans Terancam Kehabisan Dana, Gubernur Jateng Ahmad Luthfi dan Walkot Solo Respati Cari Solusi Gotong Royong

Ahmad Luthfi bahas masa depan Batik Solo Trans
Sumber :
  • Pemprov Jateng

Batik Solo Trans terancam kekurangan dana usai subsidi pusat dihentikan. Gubernur Jateng Ahmad Luthfi dorong gotong royong antar daerah agar layanan tetap beroperasi

6 Ribu Peserta Meriahkan Solo Run Fest 2025, Gubernur Jateng Ikut Lari Bareng Warga

Viva, Banyumas - Layanan transportasi massal Batik Solo Trans (BST) menjadi tulang punggung mobilitas masyarakat di kawasan Soloraya. Namun, masa depan operasional bus aglomerasi ini kini menghadapi tantangan serius setelah pemerintah pusat berencana menghentikan subsidi pembiayaan untuk beberapa koridor utama.

Wali Kota Surakarta, Respati Achmad Ardianto, mengungkapkan bahwa saat ini Batik Solo Trans beroperasi di lima koridor dengan dukungan tujuh feeder. Setiap harinya, layanan tersebut mampu melayani sekitar 13.000 hingga 14.000 penumpang, mencakup Kota Surakarta, Sukoharjo, Karanganyar, dan Boyolali.

Harimau Malaya Kena Sanksi FIFA, Kenali 7 Pilar Naturalisasi yang Terancam Kariernya

“Tiga koridor saat ini masih ditanggung oleh Kementerian Perhubungan, sementara dua lainnya dibiayai APBD Surakarta. Namun ke depan, anggaran pusat akan dihentikan. Karena mayoritas pengguna berasal dari kabupaten sekitar, kami mendorong adanya cost sharing antar daerah,” kata Respati usai bertemu Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, Rabu (1/10/2025).

Menanggapi hal tersebut, Gubernur Ahmad Luthfi menegaskan bahwa Batik Solo Trans sudah menjadi bagian dari roadmap aglomerasi transportasi di Jawa Tengah. Menurutnya, layanan ini terbukti terintegrasi dengan baik dan melibatkan perusahaan otobus lokal. “Batik Solo Trans sudah berjalan bagus.

Bukan Sekadar Seremoni, Ini Alasan Dubes Prancis Temui Gubernur Jateng Ahmad Luthfi

Kita tidak boleh membiarkan layanan ini terhenti hanya karena persoalan dana. Saya minta Dinas Perhubungan segera rapat dengan stakeholder terkait untuk merumuskan skema sharing biaya,” tegas Luthfi.

Asisten Ekonomi dan Pembangunan Provinsi Jawa Tengah, Sujarwanto Dwiatmoko, menambahkan bahwa prinsip gotong royong antar daerah menjadi kunci agar layanan transportasi tetap berkelanjutan.

Ia mengungkapkan, dalam waktu dekat Gubernur akan menggelar pertemuan dengan seluruh bupati dan wali kota se-Soloraya guna membahas mekanisme pembiayaan bersama.

“Dengan adanya kesepakatan, kita bisa memastikan Batik Solo Trans terus beroperasi dan masyarakat tetap mendapatkan layanan transportasi yang layak,” jelasnya.

Batik Solo Trans sendiri tidak hanya berfungsi sebagai moda transportasi, tetapi juga simbol integrasi wilayah Soloraya. Keberadaannya mengurangi ketergantungan pada kendaraan pribadi, menekan polusi, dan mendorong konektivitas ekonomi antar daerah.

Apabila skema gotong royong berhasil dijalankan, maka keberlanjutan transportasi publik di kawasan Soloraya dapat terjaga. Hal ini sekaligus menjadi contoh nyata bagaimana kolaborasi daerah bisa memperkuat pelayanan publik yang berdampak langsung bagi masyarakat