Ayah Tukang Bubur, Aqila Bocah 12 Tahun Nekad Kirim Surat ke Bupati Pekalongan Demi Dapat Beasiswa Sekolah

Bupati Pekalongan tersentuh surat Aqila
Sumber :
  • Pemkab pekalongan

Surat tulus Aqila, siswi SD Pekalongan berusia 12 tahun, sampai ke Bupati Fadia Arafiq. Ia pun mendapat dukungan beasiswa demi wujudkan cita-cita hafiz Qur’an

Resmi Diluncurkan! Program Beasiswa Sarjana Temanggung Buka Jalan Anak Muda ke Kampus Bergengsi

Viva, Banyumas -Kisah inspiratif datang dari Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah. Seorang siswi sekolah dasar bernama Aqila Ayunda S. (12), asal Desa Kaibahan, Kesesi, berhasil menarik perhatian publik setelah surat tulis tangannya sampai ke Bupati Pekalongan, Drs. Hj. Fadia Arafiq, S.E., M.M.

Dalam surat sederhana namun penuh makna tersebut, Aqila menyampaikan permohonan bantuan beasiswa agar bisa melanjutkan pendidikan ke Pondok Pesantren Nidaussalam, Pekalongan.

Beli Sabu via WhatsApp Harga Rp 600 Ribu, Warga Kebumen Ini Terancam 12 Tahun Penjara

Ia menuliskan cita-citanya dengan lugas: ingin menjadi hafiz Qur’an dan kelak mengajar di pesantren.

Kisah Aqila semakin mengharukan ketika ia bercerita tentang kondisi keluarganya. Sang ayah sehari-hari hanya berjualan bubur kacang hijau keliling dengan penghasilan yang tidak menentu.

Belajar dari Dunia: 5 Negara dengan Program Makan Gratis Sekolah yang Bisa Jadi Inspirasi untuk Indonesia

Sementara sang ibu, Purwoningsih, mengaku tidak menyangka jika tulisan sederhana putrinya bisa sampai ke tangan orang nomor satu di Pekalongan.

“Saya kaget ketika Bu Lurah datang memberi tahu bahwa surat anak saya sudah dibaca langsung oleh Ibu Bupati. Rasanya Masya Allah, tidak menyangka sampai mendapat perhatian seperti itu. Padahal surat itu ditulis sendiri oleh anak saya dengan kata-katanya sendiri,” ungkap Purwoningsih, Selasa (30/9/2025) dikutip dari Pemkab Pekalongan.

Bupati Fadia Arafiq menyampaikan apresiasi atas semangat Aqila. Ia menegaskan, Pemkab Pekalongan berkomitmen membantu anak-anak berprestasi maupun yang memiliki semangat belajar tinggi, meski berasal dari keluarga kurang mampu.

Menurutnya, pendidikan adalah hak semua warga negara dan menjadi pintu masa depan yang lebih baik.

“Kami akan selalu hadir untuk membantu anak-anak seperti Aqila. Apalagi dia punya tekad mulia untuk menjadi hafiz Qur’an. Ini aset daerah sekaligus bangsa,” ujar Fadia.

Tak hanya memberikan perhatian, Pemkab Pekalongan juga menyiapkan skema beasiswa agar Aqila dapat melanjutkan pendidikan tanpa terbebani masalah biaya.

Dukungan ini diharapkan menjadi motivasi bagi anak-anak lain di Pekalongan untuk terus berusaha mengejar cita-cita. Kisah Aqila viral di media sosial setelah fotonya bersama surat tulis tangan beredar.

Banyak warganet menilai kejujuran dan ketulusan seorang anak kecil mampu mengetuk hati seorang pemimpin. Pakar pendidikan menilai, kisah ini membuktikan pentingnya komunikasi langsung antara masyarakat dan pemerintah.

Surat sederhana seorang siswi bisa menjadi pengingat bahwa perhatian terhadap pendidikan anak-anak adalah investasi masa depan bangsa