Ceker Ayam: Sumber Kolagen Ajaib dan Cara Konsumsi Bijak untuk Kesehatan Optimal!
- Freepik
VIVA, Banyumas – Pernah lihat ceker ayam dianggap sepele? Padahal, si "limbah dapur" ini ternyata punya segudang manfaat kesehatan, terutama karena kandungan kolagennya yang tinggi.
Di berbagai belahan dunia, dari Meksiko sampai Indonesia, ceker ayam justru jadi hidangan favorit. Mau direbus, disup, atau digoreng, rasanya tetap nendang! Yuk, kita bedah rahasia di balik kaki ayam yang satu ini.
Kekuatan Nutrisi dalam Setiap Gigitan Ceker
Jangan remehkan ceker ayam! Berdasarkan Healthline, sebagian besar ceker ayam terdiri dari jaringan ikat seperti kulit, tulang rawan, tendon, dan tulang.
Namun yang mengejutkan, satu porsi ceker ayam (kira-kira dua potong atau 70 gram) memiliki kandungan gizi yang penting seperti kalori, lemak, karbohidrat, vitamin A, folat, dan bahkan protein yang 70 persennya adalah kolagen.
Tidak hanya kolagen, melansir dari ipb.ac.id juga menambahkan bahwa ceker ayam kaya akan nutrisi lain seperti protein, kalsium, fosfor, vitamin A, folat, magnesium, dan vitamin E.
Kombinasi nutrisi ini menjadikan ceker ayam bukan cuma enak, tapi juga menyehatkan dari ujung kaki sampai kepala!
Kolagen Ceker: Manfaat Menyeluruh untuk Tubuhmu
Dengan segudang nutrisi tadi, apa saja sih manfaat ceker ayam buat kesehatan? Tentu saja yang paling disorot adalah kolagen alami-nya.
Kolagen penting untuk kulit yang sehat dan elastis, sendi yang kuat, serta mempercepat penyembuhan luka.
Selain itu, kandungan kalsium dan fosfornya bagus untuk kesehatan tulang dan gigi. Vitamin A dan E juga berperan sebagai antioksidan yang melindungi sel-sel tubuh.
Jadi, konsumsi ceker ayam bisa jadi cara murah meriah untuk menjaga tubuh tetap prima.
Konsumsi Bijak: Sehat Tanpa Risiko
Melansir dari ipb.ac.id, meskipun kaya manfaat, Prof. Ono dari IPB mengingatkan pentingnya konsumsi ceker ayam secara seimbang.
Ia menyarankan agar ceker ayam tetap diimbangi dengan sumber gizi lain dan diolah dengan cara sehat.
Satu di antara cara terbaik adalah direbus menjadi sup kaldu. Cara ini membantu menjaga kandungan kolagen tetap utuh dan lebih mudah diserap tubuh.
Prof. Ono juga menyebutkan sumber kolagen alami lain yang murah meriah seperti kaldu tulang (ayam, sapi, ikan), kulit dan kepala ikan, putih telur, serta bagian ayam lain seperti leher dan tulang rawan.
Peringatan keras: Konsumsi ceker ayam berlebihan bisa berdampak negatif! Risikonya meliputi peningkatan kolesterol, lemak jenuh dan trans (terutama jika digoreng), serta potensi kontaminasi bakteri atau zat berbahaya jika tidak dibersihkan dengan baik.
Ada juga potensi gangguan hormonal jika terlalu sering mengonsumsi bagian kaki yang dekat dengan paparan kotoran.
Jadi, nikmati lezatnya ceker ayam, rasakan manfaat kolagennya, tapi selalu ingat untuk bijak dalam mengonsumsi.
Sehat itu pilihan, dan dimulai dari piring makan kita!