Achraf Hakimi: Dari Simbol Muslim Taat ke Terdakwa Dugaan Pelecehan
- instagram @achrafhakimi
Viva, Banyumas - Achraf Hakimi, bintang Paris Saint-Germain (PSG) dan Timnas Maroko, selama ini dikenal luas sebagai salah satu pemain sepak bola Muslim paling religius di Eropa. Ia kerap menunjukkan identitas keagamaannya secara terbuka—mulai dari rajin puasa Ramadan, menunaikan ibadah umrah, hingga melakukan sujud syukur di lapangan setelah mencetak gol.
Namun, citra publik tersebut kini goyah akibat kasus hukum serius yang menyeret nama Achraf Hakimi. Pada awal 2023, Hakimi dilaporkan ke polisi oleh seorang perempuan yang menuduhnya melakukan pelecehan di kediamannya di Paris.
Meskipun Hakimi membantah seluruh tuduhan tersebut dan proses hukum masih berlangsung, ancaman hukumannya tidak main-main—hingga 15 tahun penjara jika terbukti bersalah.
Kasus ini memicu kehebohan besar, terutama karena selama ini Achraf Hakimi dijadikan contoh ideal figur Muslim dalam dunia sepak bola.
Ia tidak hanya religius secara personal, tetapi juga menunjukkan sikap yang tegas dalam isu sosial, termasuk menolak kampanye LGBT di Ligue 1 Prancis bersama rekan setimnya, Idrissa Gueye dan Ismaël Gharbi.
Dilansir dari berbagai sumber, Sosok Hakimi juga lekat dengan nilai-nilai keluarga. Ia dikenal sangat dekat dengan sang ibu. Momen saat ia memeluk ibunya usai kemenangan Maroko di Piala Dunia 2022 sempat viral dan menjadi simbol kasih sayang dalam budaya Islam.
Bahkan banyak publik menyebutnya sebagai “anak baik” yang sukses membawa nilai agama dan keluarga dalam karier profesional. Namun semua itu kini dipertanyakan. Setelah kasus mencuat, istri Hakimi, aktris Spanyol Hiba Abouk, menggugat cerai.