IHSG Naik 36 Poin, Investor Diminta Hati-hati Saat Bursa Asia Terpengaruh Topan dan Saham Nvidia

IHSG Dibuka Menguat
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

Indeks Harga Saham Gabungan naik 0,44% di awal perdagangan. Investor disarankan waspada terhadap koreksi, dipengaruhi optimisme AI di AS dan Topan Super Ragasa di Asia.

VIVA, Banyumas – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat 36 poin atau 0,44 persen ke level 8.161 pada pembukaan perdagangan Rabu, 24 September 2025. Kenaikan ini menunjukkan sentimen positif di pasar awal hari ini, meski analis memprediksi potensi koreksi.

Head of Retail Research BNI Sekuritas, Fanny Suherman, menyampaikan dalam riset hariannya.

"IHSG berpotensi koreksi hari ini," kata Fanny dalam riset hariannya, dikutip dari VIVA.co.id pada Rabu, 24 September 2025.

Ia menambahkan, level support IHSG berada di kisaran 8.000–8.050, sementara resistensi berada di rentang 8.150–8.200.

Pergerakan IHSG hari ini juga dipengaruhi dinamika bursa saham di kawasan Asia-Pasifik yang bergerak variatif pada perdagangan Selasa kemarin.

Bursa saham di kawasan ini mengikuti tren kenaikan Wall Street yang dipimpin sektor teknologi.

Di Amerika Serikat, optimisme investor terhadap masa depan kecerdasan buatan (AI) menjadi pendorong utama.

Hal ini tercermin dari saham perusahaan chip AI terkemuka, Nvidia, yang melonjak 3,9 persen setelah mengumumkan rencana investasi besar senilai US$100 miliar di OpenAI untuk membangun pusat data.

Di regional Asia, indeks ASX/S&P 200 Australia naik 0,40 persen. Korea Selatan mencatat penguatan di indeks Kospi sebesar 0,51 persen, meskipun indeks Kosdaq melemah 0,25 persen.

Sementara itu, indeks Hang Seng Hong Kong turun 0,70 persen dan Shanghai Composite melemah 0,18 persen, di tengah persiapan kota tersebut menghadapi Topan Super Ragasa yang diperkirakan tiba Rabu pagi waktu setempat.

Di Jepang, pasar ditutup karena libur nasional, sedangkan Singapura melaporkan inflasi sebesar 0,9 persen (yoy) pada Februari 2025.

Inflasi inti yang tidak memasukkan harga akomodasi dan transportasi pribadi turun menjadi 0,6 persen dari 0,8 persen pada Januari 2025.

Dengan kondisi tersebut, analis menilai pergerakan IHSG cenderung selektif. Meskipun dibuka menguat, investor disarankan tetap waspada terhadap potensi koreksi, mengingat volatilitas bursa global yang masih tinggi dan sentimen dari sektor teknologi yang mempengaruhi perdagangan regional.