Terungkap! Rahasia Pemprov Jateng Gaet Investor Lewat Government Auto Show 2025
- Pemprov Jateng
GAS CVE 2025 di Semarang bukan sekadar pameran otomotif, melainkan strategi Pemprov Jateng menggaet investor, memperkuat UMKM, dan mendukung pertumbuhan ekonomi
Viva, Banyumas - Ajang Government Auto Show Commercial Vehicle Expo (GAS CVE) 2025 di Semarang menjadi magnet baru bagi dunia usaha. Diselenggarakan di Lanumad Ahmad Yani pada 12–13 September 2025, acara ini tidak hanya menampilkan deretan kendaraan niaga, tetapi juga dirancang sebagai langkah strategis Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk menarik investasi.
Berbeda dengan pameran otomotif biasanya, GAS CVE 2025 berfokus pada kendaraan niaga yang memiliki peran vital dalam mendukung aktivitas bisnis, khususnya UMKM. Kendaraan jenis ini dinilai sebagai tulang punggung distribusi barang, logistik, hingga mobilitas usaha di Jawa Tengah.
Melalui kehadiran 11 dealer mobil, 4 perusahaan karoseri, dan 3 dealer motor, GAS CVE menjadi wadah interaksi langsung antara produsen, pengusaha, dan pemerintah. Pemprov Jateng memanfaatkan momentum ini untuk memperkenalkan berbagai insentif investasi, salah satunya berupa keringanan biaya balik nama kendaraan bermotor.
Insentif tersebut diharapkan dapat mempermudah pengusaha dalam menambah armada niaga sekaligus mendorong aktivitas perdagangan di daerah. Tidak hanya itu, dealer-dealer besar seperti Mitsubishi, Toyota, hingga merek lokal karoseri ikut hadir untuk menampilkan inovasi produk yang relevan dengan kebutuhan pasar.
Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menegaskan, pameran ini merupakan bagian dari strategi menciptakan iklim investasi yang kondusif. Menurutnya, infrastruktur jalan dan pelabuhan yang telah dibangun pemerintah tidak akan optimal tanpa dukungan moda transportasi barang yang representatif.
Dengan adanya GAS CVE, distribusi logistik diharapkan semakin lancar dan investasi di Jawa Tengah bisa meningkat signifikan. Dari sisi ekonomi, Jawa Tengah kini mencatat pertumbuhan sebesar 5,28 persen, lebih tinggi dari rata-rata nasional.
Nilai investasi juga terus tumbuh hingga mendekati Rp587 triliun, dengan 65 persen di antaranya merupakan Penanaman Modal Asing (PMA). Angka tersebut menunjukkan daya tarik Jawa Tengah sebagai pusat investasi baru di Indonesia, yang semakin diperkuat dengan adanya ajang seperti GAS CVE.
Selain menjadi ruang promosi kendaraan, acara ini juga menjadi forum komunikasi antarpelaku usaha. Para pengusaha kecil hingga besar dapat menjajaki kerja sama, mendapatkan informasi tentang regulasi, sekaligus berinteraksi langsung dengan pemerintah daerah.
Hal ini menjadikan GAS CVE bukan hanya sekadar pameran otomotif, tetapi juga platform sinergi investasi dan ekonomi daerah.
Dengan konsep menyeluruh antara pameran, promosi, dan strategi investasi, GAS CVE 2025 menegaskan peran Pemprov Jateng sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi regional.
Ke depan, ajang serupa diproyeksikan menjadi agenda rutin yang mampu memperkuat posisi Jawa Tengah sebagai pusat logistik, perdagangan, dan investasi nasional
GAS CVE 2025 di Semarang bukan sekadar pameran otomotif, melainkan strategi Pemprov Jateng menggaet investor, memperkuat UMKM, dan mendukung pertumbuhan ekonomi
Viva, Banyumas - Ajang Government Auto Show Commercial Vehicle Expo (GAS CVE) 2025 di Semarang menjadi magnet baru bagi dunia usaha. Diselenggarakan di Lanumad Ahmad Yani pada 12–13 September 2025, acara ini tidak hanya menampilkan deretan kendaraan niaga, tetapi juga dirancang sebagai langkah strategis Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk menarik investasi.
Berbeda dengan pameran otomotif biasanya, GAS CVE 2025 berfokus pada kendaraan niaga yang memiliki peran vital dalam mendukung aktivitas bisnis, khususnya UMKM. Kendaraan jenis ini dinilai sebagai tulang punggung distribusi barang, logistik, hingga mobilitas usaha di Jawa Tengah.
Melalui kehadiran 11 dealer mobil, 4 perusahaan karoseri, dan 3 dealer motor, GAS CVE menjadi wadah interaksi langsung antara produsen, pengusaha, dan pemerintah. Pemprov Jateng memanfaatkan momentum ini untuk memperkenalkan berbagai insentif investasi, salah satunya berupa keringanan biaya balik nama kendaraan bermotor.
Insentif tersebut diharapkan dapat mempermudah pengusaha dalam menambah armada niaga sekaligus mendorong aktivitas perdagangan di daerah. Tidak hanya itu, dealer-dealer besar seperti Mitsubishi, Toyota, hingga merek lokal karoseri ikut hadir untuk menampilkan inovasi produk yang relevan dengan kebutuhan pasar.
Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menegaskan, pameran ini merupakan bagian dari strategi menciptakan iklim investasi yang kondusif. Menurutnya, infrastruktur jalan dan pelabuhan yang telah dibangun pemerintah tidak akan optimal tanpa dukungan moda transportasi barang yang representatif.
Dengan adanya GAS CVE, distribusi logistik diharapkan semakin lancar dan investasi di Jawa Tengah bisa meningkat signifikan. Dari sisi ekonomi, Jawa Tengah kini mencatat pertumbuhan sebesar 5,28 persen, lebih tinggi dari rata-rata nasional.
Nilai investasi juga terus tumbuh hingga mendekati Rp587 triliun, dengan 65 persen di antaranya merupakan Penanaman Modal Asing (PMA). Angka tersebut menunjukkan daya tarik Jawa Tengah sebagai pusat investasi baru di Indonesia, yang semakin diperkuat dengan adanya ajang seperti GAS CVE.
Selain menjadi ruang promosi kendaraan, acara ini juga menjadi forum komunikasi antarpelaku usaha. Para pengusaha kecil hingga besar dapat menjajaki kerja sama, mendapatkan informasi tentang regulasi, sekaligus berinteraksi langsung dengan pemerintah daerah.
Hal ini menjadikan GAS CVE bukan hanya sekadar pameran otomotif, tetapi juga platform sinergi investasi dan ekonomi daerah.
Dengan konsep menyeluruh antara pameran, promosi, dan strategi investasi, GAS CVE 2025 menegaskan peran Pemprov Jateng sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi regional.
Ke depan, ajang serupa diproyeksikan menjadi agenda rutin yang mampu memperkuat posisi Jawa Tengah sebagai pusat logistik, perdagangan, dan investasi nasional