List 3 Kontroversi Zita Anjani Utusan Khusus Presiden yang Juga Anak Zulhas Bikin Publik Heboh
- instagram @zitaanjani
Zita Anjani disorot publik akibat 3 kontroversi, mulai dari unggahan kopi Starbucks saat umrah hingga absen rapat DPRD yang menuai kritik di media sosial
Viva, Banyumas - Nama Zita Anjani, Utusan Staf Khusus Presiden, tengah menjadi bahan perbincangan hangat. Sejumlah tindakannya dinilai menuai pro dan kontra, bahkan mengundang kritik tajam dari warganet.
Deretan kontroversi yang dikutip dari berbagai sumber ini membuatnya berada di bawah sorotan publik yang menilai peran pejabat publik seharusnya mencerminkan teladan positif.
1.Unggahan Secangkir Kopi Starbucks Latar Kabah
Salah satu kontroversi bermula saat ia mengunggah foto secangkir kopi Starbucks dengan latar belakang Kabah ketika melaksanakan ibadah umrah. Unggahan tersebut memicu reaksi keras karena terjadi di tengah ajakan memboikot gerai kopi tersebut.
Alih-alih meredam polemik, respons yang ditunjukkan justru dianggap kurang bijak sehingga memperpanjang perdebatan di ruang digital. Tak lama setelah itu, Zita mencoba menampilkan citra berbeda dengan membagikan kopi dari merek lokal.
Aksi tersebut disebut sebagai langkah mendukung penggalangan dana untuk Palestina. Meski mendapat apresiasi dari sebagian orang, langkah ini juga dinilai sebagian pihak sebagai upaya menepis gelombang kritik yang lebih dulu muncul.
2. Lepas Hijab
Kontroversi lain muncul saat Zita terlihat mengubah penampilan. Jika sebelumnya ia kerap tampil berhijab, belakangan ia tampil lebih terbuka dalam berbagai acara. Pergeseran gaya berpakaian tersebut menimbulkan diskusi di media sosial mengenai konsistensi citra yang ditampilkan sebagai figur publik.
3. Absen Rapat Paripurna DPRD DKI Jakarta
Sorotan terbesar datang dari absennya Zita dalam rapat paripurna DPRD DKI Jakarta. Saat rapat berlangsung, ia justru membagikan aktivitas pilates dan momen bersantai di sebuah kafe melalui media sosial. Unggahan itu langsung memancing kritik keras karena dianggap menunjukkan kurangnya komitmen terhadap tugas sebagai pejabat daerah.
Rangkaian peristiwa tersebut memperlihatkan bagaimana setiap langkah pejabat publik kerap diperhatikan secara detail.
Kritik yang muncul menjadi pengingat bahwa transparansi dan sikap profesional adalah bagian penting dalam menjaga kepercayaan masyarakat. Bagi Zita, dinamika ini bisa menjadi bahan evaluasi untuk membangun kembali citra positif dan meningkatkan kinerjanya sebagai wakil rakyat
Zita Anjani disorot publik akibat 3 kontroversi, mulai dari unggahan kopi Starbucks saat umrah hingga absen rapat DPRD yang menuai kritik di media sosial
Viva, Banyumas - Nama Zita Anjani, Utusan Staf Khusus Presiden, tengah menjadi bahan perbincangan hangat. Sejumlah tindakannya dinilai menuai pro dan kontra, bahkan mengundang kritik tajam dari warganet.
Deretan kontroversi yang dikutip dari berbagai sumber ini membuatnya berada di bawah sorotan publik yang menilai peran pejabat publik seharusnya mencerminkan teladan positif.
1.Unggahan Secangkir Kopi Starbucks Latar Kabah
Salah satu kontroversi bermula saat ia mengunggah foto secangkir kopi Starbucks dengan latar belakang Kabah ketika melaksanakan ibadah umrah. Unggahan tersebut memicu reaksi keras karena terjadi di tengah ajakan memboikot gerai kopi tersebut.
Alih-alih meredam polemik, respons yang ditunjukkan justru dianggap kurang bijak sehingga memperpanjang perdebatan di ruang digital. Tak lama setelah itu, Zita mencoba menampilkan citra berbeda dengan membagikan kopi dari merek lokal.
Aksi tersebut disebut sebagai langkah mendukung penggalangan dana untuk Palestina. Meski mendapat apresiasi dari sebagian orang, langkah ini juga dinilai sebagian pihak sebagai upaya menepis gelombang kritik yang lebih dulu muncul.
2. Lepas Hijab
Kontroversi lain muncul saat Zita terlihat mengubah penampilan. Jika sebelumnya ia kerap tampil berhijab, belakangan ia tampil lebih terbuka dalam berbagai acara. Pergeseran gaya berpakaian tersebut menimbulkan diskusi di media sosial mengenai konsistensi citra yang ditampilkan sebagai figur publik.
3. Absen Rapat Paripurna DPRD DKI Jakarta
Sorotan terbesar datang dari absennya Zita dalam rapat paripurna DPRD DKI Jakarta. Saat rapat berlangsung, ia justru membagikan aktivitas pilates dan momen bersantai di sebuah kafe melalui media sosial. Unggahan itu langsung memancing kritik keras karena dianggap menunjukkan kurangnya komitmen terhadap tugas sebagai pejabat daerah.
Rangkaian peristiwa tersebut memperlihatkan bagaimana setiap langkah pejabat publik kerap diperhatikan secara detail.
Kritik yang muncul menjadi pengingat bahwa transparansi dan sikap profesional adalah bagian penting dalam menjaga kepercayaan masyarakat. Bagi Zita, dinamika ini bisa menjadi bahan evaluasi untuk membangun kembali citra positif dan meningkatkan kinerjanya sebagai wakil rakyat