Lita Gading Sindir Nafa Urbach, Sebut Tak Bisa Bedakan Doktor dan Dokter

Lita Gading sindir pedas Nafa Urbach di media sosial
Sumber :
  • instagram @lita_gading

Kesalahan Nafa Urbach menyebut gelar akademik Ahmad Sahroni jadi bahan sindiran Lita Gading. Ia kritik kualitas DPR dan singgung soal pendidikan Nafa

Viva, Banyumas - Nama Nafa Urbach kembali jadi perbincangan setelah disindir tajam oleh psikolog sekaligus mantan artis, Lita Gading. Kritik itu muncul usai beredarnya potongan video saat Nafa masih aktif sebagai anggota DPR RI, di mana ia keliru menyebut gelar akademik milik Sekretaris Fraksi NasDem, Ahmad Sahroni.

Dalam video tersebut, Nafa yang sempat menjabat Anggota DPR RI periode 2024–2029 dari Fraksi NasDem, terdengar menyebut Sahroni dengan sapaan “dokter”, padahal gelar akademik yang benar adalah “doktor”. Kesalahan kecil ini langsung menuai sindiran pedas dari Lita.

Melalui unggahan di Instagram pribadinya, Lita menilai bahwa seorang wakil rakyat seharusnya memiliki ketelitian dan pemahaman dasar, apalagi dalam forum resmi parlemen.

“Seorang anggota DPR tidak tahu membedakan antara dokter dan doktor,” tulisnya di akun Instagram pribadinya @lita_gading.

Tak hanya itu, Lita juga menyinggung soal pendidikan Nafa. Menurutnya, kesalahan tersebut seharusnya tidak dilakukan oleh seorang pejabat publik. Ia bahkan menyindir apakah Nafa memahami pelajaran dasar yang diajarkan sejak sekolah menengah pertama.

Kritik itu pun dengan cepat menyebar di media sosial, memicu perdebatan warganet. Nafa Urbach sendiri dikenal sebagai aktris yang populer sejak akhir 1990-an sebelum terjun ke dunia politik. Ia sempat menduduki posisi penting di DPR sebagai Bendahara Fraksi NasDem di Komisi IX yang membidangi urusan kesehatan, ketenagakerjaan, dan kependudukan.

Namun, pada 1 September 2025, Partai NasDem resmi menonaktifkannya dari jabatan tersebut. Bagi Lita, kesalahan penyebutan gelar akademik ini menjadi gambaran pentingnya kualitas sumber daya manusia di parlemen.

Ia menegaskan bahwa seorang wakil rakyat harus mampu berbicara dengan benar, memahami substansi, dan tidak sekadar mengandalkan popularitas. Selain menyentil Nafa Urbach, Lita Gading sebelumnya juga pernah mengkritik Mulan Jameela terkait kemampuan public speaking di DPR.

Konsistensi Lita dalam menyuarakan pandangan kritis terhadap selebritas yang kini duduk di kursi dewan membuat publik semakin menyoroti kiprah para artis di dunia politik.

Fenomena ini menunjukkan bahwa keterpilihan figur publik tidak cukup hanya bermodalkan popularitas. Kualitas intelektual, komunikasi, dan pemahaman substansi menjadi syarat mutlak agar wakil rakyat mampu menjalankan tugas dengan profesional.

Kasus Nafa Urbach bisa menjadi refleksi bahwa setiap anggota DPR harus meningkatkan kapasitas diri. Publik kini semakin menaruh perhatian pada kualitas para wakilnya, bukan hanya nama besar yang melekat dari dunia hiburan

Kesalahan Nafa Urbach menyebut gelar akademik Ahmad Sahroni jadi bahan sindiran Lita Gading. Ia kritik kualitas DPR dan singgung soal pendidikan Nafa

Viva, Banyumas - Nama Nafa Urbach kembali jadi perbincangan setelah disindir tajam oleh psikolog sekaligus mantan artis, Lita Gading. Kritik itu muncul usai beredarnya potongan video saat Nafa masih aktif sebagai anggota DPR RI, di mana ia keliru menyebut gelar akademik milik Sekretaris Fraksi NasDem, Ahmad Sahroni.

Dalam video tersebut, Nafa yang sempat menjabat Anggota DPR RI periode 2024–2029 dari Fraksi NasDem, terdengar menyebut Sahroni dengan sapaan “dokter”, padahal gelar akademik yang benar adalah “doktor”. Kesalahan kecil ini langsung menuai sindiran pedas dari Lita.

Melalui unggahan di Instagram pribadinya, Lita menilai bahwa seorang wakil rakyat seharusnya memiliki ketelitian dan pemahaman dasar, apalagi dalam forum resmi parlemen.

“Seorang anggota DPR tidak tahu membedakan antara dokter dan doktor,” tulisnya di akun Instagram pribadinya @lita_gading.

Tak hanya itu, Lita juga menyinggung soal pendidikan Nafa. Menurutnya, kesalahan tersebut seharusnya tidak dilakukan oleh seorang pejabat publik. Ia bahkan menyindir apakah Nafa memahami pelajaran dasar yang diajarkan sejak sekolah menengah pertama.

Kritik itu pun dengan cepat menyebar di media sosial, memicu perdebatan warganet. Nafa Urbach sendiri dikenal sebagai aktris yang populer sejak akhir 1990-an sebelum terjun ke dunia politik. Ia sempat menduduki posisi penting di DPR sebagai Bendahara Fraksi NasDem di Komisi IX yang membidangi urusan kesehatan, ketenagakerjaan, dan kependudukan.

Namun, pada 1 September 2025, Partai NasDem resmi menonaktifkannya dari jabatan tersebut. Bagi Lita, kesalahan penyebutan gelar akademik ini menjadi gambaran pentingnya kualitas sumber daya manusia di parlemen.

Ia menegaskan bahwa seorang wakil rakyat harus mampu berbicara dengan benar, memahami substansi, dan tidak sekadar mengandalkan popularitas. Selain menyentil Nafa Urbach, Lita Gading sebelumnya juga pernah mengkritik Mulan Jameela terkait kemampuan public speaking di DPR.

Konsistensi Lita dalam menyuarakan pandangan kritis terhadap selebritas yang kini duduk di kursi dewan membuat publik semakin menyoroti kiprah para artis di dunia politik.

Fenomena ini menunjukkan bahwa keterpilihan figur publik tidak cukup hanya bermodalkan popularitas. Kualitas intelektual, komunikasi, dan pemahaman substansi menjadi syarat mutlak agar wakil rakyat mampu menjalankan tugas dengan profesional.

Kasus Nafa Urbach bisa menjadi refleksi bahwa setiap anggota DPR harus meningkatkan kapasitas diri. Publik kini semakin menaruh perhatian pada kualitas para wakilnya, bukan hanya nama besar yang melekat dari dunia hiburan